Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini 5 Prinsip Pembelajaran di Kurikulum Merdeka

Kompas.com - 21/10/2022, 16:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kurikulum Merdeka menawarkan struktur kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial, sehingga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswa.

Tentunya, Kurikulum Merdeka juga punya beberapa keunggulan dibandingkan kurikulum sebelumnya, yaitu lebih sederhana dan mendalam, lebih merdeka, serta lebih relevan dan interaktif.

Lantas, bagaimana pembelajaran di Kurikulum Merdeka? Adapun pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Baca juga: 4 Kelebihan Kurikulum Merdeka, Apa Saja?

Melansir akun Instagram Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jumat (21/10/2022), ini penjelasan terkait Kurikulum Merdeka.

Keunggulan kurikulum merdeka

Ada 3 keunggulan Kurikulum Merdeka yakni:

1. Kurikulum Merdeka fokus pada materi esensial.

2. Memberi jam pelajaran khusus bagi pengembangan karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

3. Kurikulum Merdeka memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasionalnya sendiri dan bagi guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan tingkat kemampuan muridnya.

Berikut ini prinsip pembelajaran pada Kurikulum Merdeka, yaitu:

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam.

Dengan demikian, pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.

Baca juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka? Begini Penjelasan Lengkap Kemendikbud

Contoh:

  • Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misalnya melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai.
  • Guru merancang atau memilih ATP sesuai dengan tahap perkembangan murid, atau mengacu ke tahap awal. Guru bisa menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, ATP, dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbud Ristek.

2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Contoh:

  • Guru mendorong murid untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan.
  • Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan murid untuk terus belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com