Mereka akan cemberut, bertindak pasif agresif, mengubah topik pembicaraan, dan memutarbalikkan “tuduhan” tersebut.
Terkadang, orang yang tidak jujur akan mundur begitu saja dari sebuah pembicaraan. Cara ini akan dipakai oleh orang yang tidak jujur untuk memasang tameng bagi dirinya sendiri.
Baca juga: SBY Sebut Ada Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur dan Adil, Ini Tanggapan KPU
Orang yang sering berkata tidak jujur umumnya suka berdebat dengan cara tidak sehat dengan orang lain.
Tipe orang seperti ini akan menyerang pribadi seseorang daripada ide atau gagasan, menggunakan sindiran, dan terkadang mempermainkan rasa takut.
Mereka juga akan bersikap sinis, meremehkan, mengkambinghitamkan, mengubah topik pembicaraan, dan memberi label pada orang lain.
Baca juga: Masih Ada Pejabat Jujur
Meminta maaf merupakan salah satu sikap yang cukup mudah untuk dilakukan apabila berbuat salah.
Sayangnya, orang-orang yang suka berbohong seringkali menggunakan kata maaf dengan tambahan atau pengecualian.
Umumnya mereka akan meminta maaf dan menambahkan kata “tetapi” di dalam percakapannya.
Lebih lanjut, percakapan akan terjadi perubahan dan di situlah biasanya orang yang tidak jujur mulai memicu tuduhan.
Misalnya, mereka akan berkata, “Saya meminta maaf, tetapi saya melakukannya hanya karena Anda melakukannya...”
Saat seseorang berbohong dan tidak nyaman dengan kebohongannya, seseorang akan menampakkan gestur tubuh yang beda, seperti:
Baca juga: Pernyataannya Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Ganjar soal RS Harus Jujur Data Kematian Pasien
Sedangkan dilansir dari Science Focus, Senin (15/5/2023), seorang profesor psikologi pemahaman masyarakat di Universitas Hertfordshire, Richard Wiseman memberikan tips untuk mendeteksi pembohong.
Wiseman pernah melakukan eksperimen dengan media asal Inggris, BBC, dengan mewawancarai pewawancara politik dan ditayangkan secara langsung di televisi.
Pada saat itu, narasumbernya sesekali akan mengatakan hal bohong, dan di suatu waktu ia menyatakan hal yang sebenarnya.
Dari hasil eksperimen tersebut, Wiseman mengatakan bahwa isyarat visual sangat dapat dikontrol dan tidak dapat dijadikan patokan.
Seorang yang tidak jujur akan memberikan isyaratnya seperti tersenyum dan memandang lawan bicaranya.
Padahal, letak kejujuran atau ketidak jujuran seseorang berasal dari kata-kata yang diucapkan dan cara mereka mengucapkannya.
Baca juga: Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disebut Gus Dur dalam Humornya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.