Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Teori Terbentuknya Kehidupan Awal di Bumi, Berasal dari Luar Angkasa atau dari Lautan Dalam

Kompas.com - 12/03/2024, 21:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Molekul itu kemudian bereaksi dengan besi yang dibawa oleh air dari kerak Bumi untuk membentuk bahan kimia seperti gula.

Bahan-bahan kimia ini mungkin telah bergabung untuk membentuk untaian asam ribonukleat, atau RNA, komponen kunci kehidupan yang menyimpan informasi pada suatu titik.

Selanjutnya, molekul-molekul RNA mulai mereplikasi diri mereka sendiri dan kehidupan pun dimungkinkan.

Bagaimana molekul-molekul RNA ini berkembang menjadi struktur sel kompleks yang dikelilingi oleh membran pelindung?

Kuncinya mungkin adalah koaservat-tetesan yang mengandung protein dan asam nukleat dan yang mampu mengikat komponen-komponennya seperti halnya sel, tetapi tanpa menggunakan membran.

Beberapa peneliti menduga bahwa tetesan semacam itu bertindak sebagai protosel yang memusatkan RNA awal dan senyawa organik lainnya.

Baca juga: 10 Fenomena Langit Maret 2024, Ada Hilal dan Asteroid Melintas Dekat Bumi

2. Dibawa ke Bumi dari luar angkasa

Menurut teori lain, asam amino dan beberapa bahan penyusun utama kehidupan lainnya seperti karbon dan air, mungkin telah dibawa ke Bumi purba dari luar angkasa.

Hal ini karena komet dan meteorit yang telah ditemukan mengandung beberapa bahan penyusun kehidupan organik yang sama, dan hujan meteor ke Bumi mungkin telah meningkatkan ketersediaan asam amino.

Menurut ahli kimia pemenang Nobel, Jack Szostak dari University of Chicago yang mengepalai inisiatif Asal-usul Kehidupan Interdisipliner di universitas tersebut, mengatakan bahwa tumbukan asteroid dan komet hampir pasti tidak terpisahkan.

Dia mencatat, atmosfer awal nitrogen dan karbon dioksida akan kurang kondusif untuk beberapa reaksi kimia yang diusulkan terjadi dalam racikan Miller, yaitu hidrogen, metana, dan amonia.

Namun, dia menjelaskan, hantaman (meteorit) berukuran sedang dapat menciptakan hidrogen dan metana di atmosfer untuk sementara, yang memungkinkan terjadinya sentakan pada kondisi penciptaan senyawa.

"Ini seperti mengambil kue dan memakannya," jelasnya.

Baca juga: Bangkai Satelit Milik Eropa Diprediksi Akan Jatuh ke Bumi Hari Ini, di Mana Lokasinya?

3. Bersembunyi di dalam lautan

Teori lain menyebutkan bahwa kehidupan di Bumi mungkin telah dimulai jauh di dalam lautan, di sekitar ventilasi hidrotermal di dasar laut. Kendati demikian, Szostak menolak hipotesis ini.

"Jika Anda melihat kimia yang membawa Anda dari bahan awal yang sederhana hingga nukleotida dan RNA, ada beberapa langkah di sana yang membutuhkan radiasi UV dari Matahari untuk mendorong reaksi," jelasnya.

"Energi dari Matahari adalah sumber energi terbesar, bahkan di planet awal. Jadi, jika ada beberapa langkah kimiawi yang membutuhkan UV, Anda tidak mungkin berada di lautan dalam," sambungnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com