Namun, ia mengatakan bahwa kehidupan sudah pasti akan dimulai di air.
"Anda membutuhkan pelarut agar reaksi kimia dapat berlangsung," kata Cleaves.
"Anda membutuhkan cairan dan ketika Anda mulai berbicara tentang cairan, hanya sedikit yang stabil dalam kondisi permukaan planet. Dan, bahkan di tata surya awal, air adalah yang paling melimpah," sambungnya.
Szostak berpendapat, dibandingkan dengan kehidupan yang bermula di laut dalam, kemungkinan besar kehidupan terbentuk di permukaan.
Ia melanjutkan, mungkin di kolam dangkal atau di sumber air panas, jenis lingkungan yang umum terjadi di sekitar lokasi tumbukan atau wilayah vulkanik.
"Memang benar, aktivitas vulkanik yang luas mungkin juga berkontribusi pada terbentuknya kehidupan, salah satunya adalah dengan menghasilkan sejumlah besar petir lokal," kata dia.
Kehidupan itu sendiri mungkin telah dimulai dalam beberapa kesempatan yang berbeda melalui beberapa jalur yang berbeda, hanya untuk dihabisi oleh tabrakan komet atau gagal mendapatkan daya tarik, hingga molekul berbasis RNA yang merupakan nenek moyang kita semua terbentuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya