Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Air Kencing Ini Bisa Jadi Tanda Gangguan Ginjal, Kenali Risikonya

Kompas.com - 12/03/2024, 19:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Perlu pemeriksaan kreatinin

Kendati demikian, menurut Made, ada atau tidaknya masalah ginjal perlu diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium.

"Kalau misal mau melihat dengan yakin apakah fungsi ginjal kita normal atau tidak, mau tidak mau harus diperiksa darahnya di lab," tutur Made.

Made menjelaskan, masyarakat akan menjalani pemeriksaan kreatinin, zat racun hasil metabolisme protein otot yang dapat menggambarkan fungsi ginjal.

Hasil pemeriksaan kreatinin kemudian dimasukkan dalam formula khusus untuk menghitung perkiraan persentase fungsi ginjalnya.

Nantinya, fungsi ginjal akan dituangkan dalam bentuk Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (EFLG) atau Estimated Glomerular Filtration Rate.

"Normalnya, dewasa muda itu 100-120 persen fungsi ginjalnya. Di atas 45 tahun akan turun sekitar 1 persen per tahun," papar dia.

"Jadi tidak bakal bisa 100 persen terus, akan menurun sesuai dengan usia. Tapi kalau penurunannya tidak sesuai usia, maka harus dipertanyakan," lanjut Made.

Baca juga: Tinggi Oksalat, Ini Daftar Buah Pantangan bagi Penderita Batu Ginjal

Faktor risiko gangguan ginjal

Di sisi lain, Made menyebut, sejumlah kondisi dapat menjadi faktor risiko terjadinya gangguan ginjal.

Beberapa faktor risiko masalah kesehatan pada organ ini, meliputi:

1. Keturunan

Made menjelaskan, orang dengan keluarga yang memiliki riwayat gangguan ginjal akan lebih mudah terkena masalah yang sama.

"Sekitar 16 persen pasien keluarganya menderita penyakit ginjal, termasuk kakek dan paman. Karena penyakit ginjal ada yang diturunkan secara genetik, misalnya batu ginjal," ujarnya.

2. Diabetes dan hipertensi

Diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi erat dikaitkan dengan gangguan pada ginjal.

Menurut Made, diabetes dapat menyebabkan hiperfiltrasi pada ginjal serta kerusakan ginjal dalam jangka panjang.

Demikian pula hipertensi, yang rawan terkena gangguan ginjal terutama jika jarang mengonsumsi obat dari dokter.

"Orang-orang dengan diabetes, hipertensi, dan keluarga penyakit ginjal perlu memeriksakan kondisi ginjalnya," tutur Made.

Baca juga: Bisa Picu Batu Ginjal, Ini Efek Konsumsi Kunyit yang Perlu Diwaspadai

3. Obesitas

Made mengungkapkan, obesitas atau kegemukan juga menjadi salah satu faktor risiko penyakit ginjal.

Di satu sisi, kegemukan dapat memicu diabetes, faktor risiko lain dari gangguan pada organ ginjal.

Namun, di sisi lain, terlalu banyak sel lemak dalam tubuh pun dapat menyebabkan kerusakan langsung pada ginjal.

4. Autoimun

Seseorang dengan kondisi autoimun, seperti penyakit lupus, lebih berisiko terkena gangguan ginjal daripada orang tanpa penyakit autoimun.

"Misalnya lupus atau mungkin keluarganya menderita lupus itu bisa menjadi faktor risiko gangguan ginjal," ungkap Made.

5. Sering minum obat dan vitamin

Faktor risiko gangguan ginjal selanjutnya, yakni sering mengonsumsi obat bebas dan suplemen vitamin.

"Hati-hati kalau obatnya termasuk dalam golongan nyeri atau NSAID, dia bisa mengganggu fungsi ginjal apalagi pemakaian dosis besar dan jangka panjang," kata Made.

Oleh karenanya, menurut Made, orang tanpa gangguan ginjal yang mengonsumsi obat bebas harus memperhatikan petunjuk pemakaian.

Sementara itu, jika sudah memiliki masalah ginjal, maka perlu berkonsultasi dengan dokter agar mendapat dosis yang sesuai.

"Obat-obatan umumnya semua dibuang ke ginjal, sehingga jika sudah ada gangguan ginjal kita harus memperhatikan apakah dosisnya dikurangi," ujar Made.

Ketentuan tersebut juga berlaku untuk suplemen kesehatan atau vitamin, yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan orang sehat.

"Tidak semua vitamin harus dipenuhi dengan suplemen. Dari makan juga sebenarnya cukup, kebutuhan tubuh kita tidak terlalu tinggi," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com