Secara alami teh mengandung kafein, di mana asupannya yang berlebihan dapat mengganggu siklus tidur Anda.
Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa inilah saatnya untuk tidur. Beberapa penelitian menunjukkan, kafein dapat menghambat produksi melatonin sehingga mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.
Tidur yang tidak cukup terkait dengan berbagai masalah mental, termasuk kelelahan, gangguan memori, dan berkurangnya rentang perhatian.
Terlebih lagi, kurang tidur kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan kontrol gula darah yang buruk.
Beberapa penelitian menemukan hanya 200 mg kafein yang dikonsumsi 6 jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur, sedangkan penelitian lain tidak menemukan adanya efek yang signifikan.
Senyawa tertentu dalam teh dapat menyebabkan mual, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah besar atau saat perut kosong.
Tanin dalam daun teh bertanggung jawab atas rasa teh yang pahit dan kering.
Sifat astringen dari tanin juga dapat mengiritasi jaringan pencernaan, yang berpotensi menyebabkan gejala yang tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut.
Jumlah teh yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek ini dapat bervariasi, tergantung masing-masing orang.
Individu yang lebih sensitif mungkin mengalami gejala-gejala ini setelah minum sedikitnya 1-2 cangkir (240-480 ml) teh. Sementara yang lain mungkin dapat minum lebih dari 5 cangkir (1,2 liter) tanpa merasakan efek samping.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Teh Tawar Setiap Hari?
Kafein dalam teh dapat menyebabkan mulas atau memperparah gejala refluks asam lambung yang sudah ada sebelumnya.
Tak hanya itu, kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung.
Penelitian menunjukkan, kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari lambung, sehingga isi lambung yang bersifat asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan.
Asupan kafein sesekali dapat membantu meringankan beberapa jenis sakit kepala. Namun, bila digunakan secara rutin dan dalam jumlah besar, justru akan menimbulkan efek samping yang sebaliknya.
Beberapa penelitian menunjukkan, sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat berkontribusi pada kambuhnya sakit kepala setiap hari.
Teh cenderung lebih rendah kafeinnya dibandingkan jenis minuman berkafein populer lainnya seperti soda atau kopi, tetapi beberapa jenis masih dapat memberikan sebanyak 60 mg kafein per cangkir (240 ml).
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Minum Teh Campur Susu?
Efek samping lain yang bisa ditimbulkan dari konsumsi teh yang berlebihan yakni dapat menyebabkan plak pada gigi atau gigi menguning, dikutip dari Health Shots.
Kondisi ini terutama terjadi pada jenis teh hitam. Di mana, lama-kelamaan kebiasaan ini dapat menodai gigi.
Selain itu, tingginya kadar tanin pada teh dapat berkontribusi pada pembentukan plak dan gigi berlubang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.