Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 16/02/2024, 06:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalan kaki adalah salah satu jenis olahraga yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Aktivitas satu ini termasuk olahraga paling baik untuk mencapai target berat badan di angka tertentu.

Kepala sains dari American Council on Exercise, Cedric Bryant, memastikan bahwa jalan kaki bisa membantu menurunkan berat badan.

“Ini adalah latihan aerobik berdampak rendah yang memungkinkan individu mengeluarkan energi dan membakar kalori,” kata Bryant, dilansir dari Today.

Beberapa orang merekomendasikan jalan kaki sebagai olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan karena sederhana dan mudah dilakukan.

Baca juga: 4 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Jalan Kaki 20.000 Langkah per Hari

Alasan jalan kaki olahraga terbaik turunkan berat badan

Saat Anda berjalan kaki, tubuh akan memberikan reaksi positif yang berdampak pada peningkatan kesehatan tubuh, termasuk penurunan berat badan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut alasan jalan kaki menjadi olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan:

1. Meningkatkan hormon dan metabolisme tubuh

Olahraga jalan kaki meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan pembakaran kalori. Sebab, otot akan bergerak aktif sehingga tubuh akan membakar kalori.

Dilansir dari Verywell Health, konsep kalori masuk dan kalori keluar hanyalah salah satu bagian dari pengelolaan berat badan.

Faktanya, pengelolaan berat badan adalah sistem yang kompleks dan berkaitan dengan hormon serta metabolisme tubuh.

Membakar lebih banyak kalori dari yang Anda konsumsi dapat menurunkan berat badan dalam jangka pendek.

Studi juga menemukan bahwa dalam jangka panjang, aktivitas jalan kaki yang dikombinasikan dengan perubahan pola makan bisa menurunkan berat badan.

Tak hanya itu, olahraga jalan kaki juga membantu mengecilkan ukuran pinggang, menurunkan presentase lemak tubuh, dan juga indeks massa tubuh (BMI).

Baca juga: 3 Manfaat Jalan Kaki Selama Lima Menit, Apa Saja?

2. Mempertahankan otot tanpa lemak

Menambahkan olahraga apa pun ke dalam rutinitas Anda, termasuk jalan kaki, dapat membantu mempertahankan otot tanpa lemak.

Hal ini penting karena ketika Anda menjalani defisit massa otot, lemak umumnya akan ikut berkurang.

Dikutip dari Healthline, mempertahankan otot tanpa lemak membantu mengurangi penurunan tingkat metabolisme yang sering terjadi saat berat badan turun.

3. Mengurangi lemak perut

Perut merupakan salah satu area tubuh yang banyak menyimpan lemak.

Pria dengan lingkar pinggang lebih besar dari 102 cm dan wanita dengan lingkar pinggang lebih besar dari 88 cm dianggap memiliki obesitas perut, yang berdampak pada risiko kesehatan.

Salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi lemak perut adalah dengan rutin melakukan olahraga aerobik, seperti berjalan kaki.

Penelitian menunjukkan, wanita obesitas yang berjalan kaki selama 50-70 menit sebanyak 3 kali seminggu selama 12 minggu, rata-rata mengurangi lingkar pinggang dan lemak tubuhnya.

Baca juga: 9 Alasan Jalan Kaki Jadi Olahraga Terbaik untuk Kesehatan Tubuh

4. Bisa dilakukan siapa saja

Jalan kaki merupakan olahraga yang bisa dilakukan oleh mereka yang masih remaja dan lanjut usia atau lansia.

Tidak seperti olahraga dengan intensitas berat, jalan kaki menawarkan alternatif berdampak rendah yang mengakomodasi berbagai kemampuan fisik.

Baik Anda seorang penggemar kebugaran atau seseorang yang baru memulai olahraga, jalan kaki adalah pilihan yang dapat dilakukan secara universal.

5. Mudah untuk konsisten

Menurunkan berat badan membutuhkan keteguhan yang tidak hanya sebentar. Karenany, konsistensi menjadi kunci untuk menurunkan berat badan, seperti dikutip dari Times of India.

Dalam hal ini, jalan kaki menjadi olahraga unggul dalam aksesibilitas dan kemudahan untuk dilakukan setiap hari.

Jalan kaki tidak memerlukan peralatan khusus atau komitmen waktu yang signifikan.

Baca juga: 6 Masalah Kesehatan akibat Sering Jalan Kaki Sambil Melihat Ponsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com