Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Silent Majority", Kelompok Masyarakat yang Dianggap Jadi Penentu Pemilu

Kompas.com - 16/02/2024, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Istilah silent majority ramai diperbincangkan di media sosial usai pemungutan suara untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kata silent majority juga sempat disinggung oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Ridwan Kamil melalui akun Instagram-nya pada Rabu (14/2/2024).

"Silent majority sudah berbicara," tulisnya.

Unggahan itu muncul tak lama setelah Prabowo-Gibran unggul dalam hitung cepat atau quick count dari dua pesaingnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Dengan perolahan lebih dari 55 persen beberapa quick count, Prabowo-Gibran berpeluang memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.

Lantas, apa itu silent majority?

Baca juga: Kawal Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024, Klik Pemilu2024.kpu.go.id

Arti kata "silent majority"

Silent majority adalah kata benda berupa frasa yang berasal dari bahasa Inggris.

Dilansir dari Cambridge Dictionary, silent majority adalah sekelompok orang yang belum menyatakan pendapatnya terhadap suatu hal.

Dalam konteks politik, silent majority dikaitkan dengan mayoritas orang yang diam.

Silent majority pun diartikan bagian terbesar dari penduduk di suatu negara yang terdiri dari orang-orang yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di muka umum, seperti dilansir dari Britannica.

Baca juga: Hasil Quick Count Pilpres 2024 di 6 Lembaga, Prabowo-Gibran Unggul

Sejarah "silent majority"

Istilah silent majority dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat Richard Nixon selama kampanye paruh waktu.

Melalui pidatonya yang disiarkan di televisi pada 3 November 1969, Nixon mengatakan bahwa “And so tonight — to you, the great silent majority of my fellow Americans — I ask for your support” (Maka malam ini – bagi Anda, mayoritas warga Amerika yang diam – saya meminta dukungan Anda).

Pidato itu dimaksudkan untuk menggalang solidaritas nasional dalam upaya Perang Vietnam dan mengumpulkan dukungan atas kebijakannya.

Dalam pidatonya itu, silent majority merujuk pada sekelompok besar pemilih Amerika yang konservatif dan tidak berpartisipasi dalam wacana publik, seperti dikutip dari History.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Hitung Suara, Rekapitulasi, dan Penetapan Hasil Pemilu di Situs Real Count KPU

Kelompok silent majority merupakan pemilih yang tidak dipengaruhi oleh politik atau diskusi politik.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com