Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Keluhkan Kursi Tegak Kereta Ekonomi Bikin Punggung Sakit, Ini Kata KAI

Kompas.com - 12/12/2023, 12:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan keluhan warganet yang mengaku punggungnya terasa sakit ketika duduk di kursi kereta kelas ekonomi.

Keluhan tersebut salah satunya diungkapkan oleh akun @alse**** pada Sabtu (9/12/2023) dan sudah ditayangkan sebanyak 138.300 kali.

Dalam cuitannya, ia mempertanyakan langkah KAI yang dinilai hanya melakukan pembaruan pada kereta di Pulau Jawa.

Baca juga: Daftar Kereta Kelas Ekonomi yang Pakai Kursi Premium, Bukan Kursi Tegak

Pengunggah kemudian berharap KAI dapat memperbaiki KA Rajabasa Kertapati-Tanjung Karang di Pulau Sumatera.

Adapun, KA Rajabasa adalah kereta kelas ekonomi yang melayani keberangkatan penumpang dari atau menuju Kertapati-Tanjung Karang.

"Kenapa sih yang di upgrade tuh kereta di pulau jawa terus. Ayo dong @KAI121 kereta rajabasa TNK-Kertapati tuh di benerin. Duduknya tegak banget sampe sakit punggung krn dari jam 8 sampe jam 6 sore di kereta. Mana pas aku naik AC nggak dingin sama sekali," cuit pengunggah.

Baca juga: Ini Alasan KAI Akan Ubah KA Feeder Kereta Cepat Whoosh Jadi KRL

Baca juga: KAI Akan Remajakan Kereta Api Ekonomi, Kursi Tegak Bakal Diganti?

Tanggapan warganet

Warganet yang mengetahui keluhan mengenai kursi di KA Rajabasa ramai-ramai memberikan komentarnya.

Salah satu warganet mengaku sedih dengan minimnya perhatian yang diberikan KAI kepada kereta di Sumatera.

Akun @anoth******* bahkan menyebut KAI mendapat pendapatan besar dari jalur batu bara di Sumatera, namun tidak demikian dengan fasilitas kereta untuk penumpang.

Baca juga: Viral, Video Bocah Buka Jendela KRL dan Lambaikan Tangan, Ini Kata KCI

Di sisi lain, akun @choi*** mengatakan, permasalahan mengenai fasilitas pada kereta di Sumatera juga terjadi di Jawa.

Beberapa warganet menyebutkan, fasilitas perkeretaapian di Jawa masih belum merata.

"Rajabasa masih di subsidi sih jadi ga akan dirubah kursinya kecuali kalo subsidinya dicabut. Ga usah jauh2 ke Sumatera, di Jawa juga masih banyak kursi yang gituan. Mana ekonomi non subsidi pula haha. Paling nunggu Sriwijaya jalan lagi, itu juga nunggu bekasan dari Jawa," balas akun @Suko******.

Baca juga: KA Argo Sindoro yang Ditumpangi Kunto Aji Mati Lampu, Ini Penjelasan KAI

Lantas, apa kata KAI soal penumpang yang mengeluh punggungnya sakit ketika menaiki KA Rajabasa?

Tanggapan KAI

VP Public Relations KAI Joni Martinus saat ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (7/12/2023).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu VP Public Relations KAI Joni Martinus saat ditemui di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Saat dikonfirmasi, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada penumpang yang telah banyak memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan berkelanjutan dalam layanan KAI di setiap lini.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com