Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Akan Remajakan Kereta Api Ekonomi, Kursi Tegak Bakal Diganti?

Kompas.com - 26/08/2022, 11:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) merencanakan peremajaan KA Ekonomi untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan selama perjalanan menggunakan kereta.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan peremajaan KA Ekonomi ini akan dilakukan dengan mengganti kereta ekonomi lama dengan kereta baru.

"KAI akan membeli kereta-kereta baru kelas ekonomi untuk menggantikan sarana yang sudah lama beroperasi," ujarnya, dikutip dari laman resmi PT KAI.

Selama ini, pelanggan KAI kerap memberikan masukan dan saran terkait sarana KA Ekonomi melalui sejumlah media sosial, terutama terkait kursi penumpang KA Ekonomi yang sempit dan tidak nyaman.

Lantas, apakah KAI juga akan mengganti sarana kursi yang tegak pada KA Ekonomi?

Baca juga: Unggahan Viral, Penumpang KA Keluhkan Kursi yang Sempit dan Menyiksa Kaki, Ini Tanggapan KAI

Tanggapan KAI

Joni mengatakan, pihaknya masih melakukan pembahasan lebih dalam terkait program peremajaan KA Ekonomi, termasuk mengganti kursi KA.

"(Kursi) masih dalam pembahasan," ucap Joni, saat dihubungi oleh Kompas.com, Juamt (26/8/2022) pagi.

Akan tetapi, Joni menegaskan bahwa berbagai masukan pelanggan selalu menjadi bahan evaluasi KAI dalam meningkatkan pelayanan.

Hal itu selaras dengan mindset customer oriented yang selalu diutamakan KAI dalam mengembangkan perusahaan.

Sebelumnya, keluhan mengenai kursi kereta api Ekonomi kerap menjadi catatan bagi KAI.

Baru-baru ini, seorang warganet juga mengeluhkan kursi KA Ekonomi yang berhadap-hadapan lantaran membuat sakit badan.

"Kenapa @KAI121 masih mempertahankan seat berhadap2an seperti ini? Padahal seat kek gini bikin sakit badan, apalagi perjalanan di atas 5 jam," tulis pengunggah dalam akun media sosialnya, dikutip dari Kompas.com (25/8/2022).

Baca juga: Viral, Unggahan Penumpang Keluhkan Kursi Kereta Berhadapan Bikin Sakit Badan, Ini Kata KAI

Pendataan KA Ekonomi

Penumpang kereta api ekonomi menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Cisauk, Tangerang, Banten, Senin (10/3/2014). Mulai 1 April mendatang, harga tiket kereta api ekonomi akan turun hingga 50 persen terkait cairnya anggaran Public Service Obligation (PSO) atau subsidi perkeretaapian 2014. KOMPAS/LUCKY PRANSISKA KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Penumpang kereta api ekonomi menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Cisauk, Tangerang, Banten, Senin (10/3/2014). Mulai 1 April mendatang, harga tiket kereta api ekonomi akan turun hingga 50 persen terkait cairnya anggaran Public Service Obligation (PSO) atau subsidi perkeretaapian 2014. KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Saat ini, KAI tengah mendata jumlah kereta yang akan dibeli untuk menggantikan kereta-kereta yang telah lama dioperasikan tersebut.

Sebab, dari total 1.346 unit kereta penumpang yang dimiliki KAI, 22 persen di antaranya merupakan kereta lama sehingga membutuhkan peremajaan.

Adapun dari total seluruh kereta tersebut, 58 persen di antaranya merupakan kereta kelas ekonomi atau sebanyak 831 unit kereta.

Rencana pembelian kereta Ekonomi baru ini merupakan salah satu langkah KAI untuk memenuhi harapan pelanggan setelah terdampak pandemi Covid-19.

KAI juga berjanji akan melakukan peremajaan KA Ekonomi sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.

"KAI akan terus berinovasi dalam mengembangkan berbagai layanan dan beradaptasi dengan perkembangan zaman sehingga pelanggan dapat lebih nyaman selama dalam perjalanan menggunakan KA," tandas Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com