KOMPAS.com - Indonesia memerlukan armada kapal selam yang mumpuni sebagai konsekuensi luasnya wilayah perairan bumi pertiwi.
Secara fungsi, kapal selam mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh kapal yang berada di permukaan, yakni dapat beroperasi di dasar laut.
Hal itu membuat kapal selam sulit terdeteksi musuh.
Indonesia sebenarnya memiliki lima kapal selam, yakni KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadeli-404, dan KRI Alugoro-405.
Namun, pada April 2021, kapal selam Nanggala 402 mengalami musibah. Kapal selam tersebut tenggelam di Perairan Bali. 53 kru KRI Nanggala-402 gugur.
Baca juga: Spesifikasi dan Cerita KRI Pasopati-410, Kapal Selam TNI AL yang Kini Jadi Monumen di Surabaya
Baca juga: Selain KRI Nanggala-402, Berikut 4 Kapal Selam Kepunyaan Indonesia
Berikut sejumlah hal soal kapal selam Nanggala 402:
KRI Nanggala-402 merupakan kapal selam buatan Jerman pada 1978. KRI Nanggala-402 resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada 1981.
KRI Nanggala-402 merupakan salah satu kapal selam andalan Indonesia. Nanggala-402 memiliki berat 1.395 ton, dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.
Saat melaju, kecepatan kapal selam ini pun tak diragukan.
Kapal KRI Nanggala-402 diketahui dapat mencapai kecepatan lebih kurang 25 knot.
Hal itu dikarenakan kapal selam ini mengandalkan mesin diesel elektrik.
Setelah overhaul, KRI Nanggala-402 telah dilengkapi sonar teknologi terkini dengan persenjataan mutakhir, antara lain, torpedo dan persenjataan lainnya.
Baca juga: Mengenal Kapal Timas 1201 yang Akan Angkat KRI Nanggala-402
Julukan kapal selam Nanggala 402: "monster bawah laut"
Dikutip dari Kompas.id, kapal selam KRI Nanggala-402 aktif melakukan sejumlah misi penegakan kedaulatan, hukum, dan keamanan di laut.