Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Vitamin K, Mengapa Tidak Ada Vitamin F, G, H, I, dan J?

Kompas.com - 12/11/2023, 09:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Vitamin J

Vitamin J dapat bermanfaat bagi kelinci percobaan, tetapi tidak dibutuhkan oleh manusia, sehingga tidak berhasil.

Penamaan selepas K menjadi lebih berantakan, karena sebagian besar vitamin yang ditemukan tak berfungsi secara signifikan untuk manusia, justru lebih bermanfaat untuk tanaman atau hewan. Hingga akibatnya, status mereka dicabut.

Baca juga: Disebut Bisa Atasi Kantuk, Bolehkah Vitamin C 1000 Dikonsumsi Setiap Hari?

Pertama kali vitamin ditemukan

Pada 1839, ahli kimia Belanda Gerardus Mulder mengusulkan keberadaan molekul yang disebutnya protein, suatu zat hewani yang menurutnya diperlukan untuk nutrisi manusia, dikutip dari National Geographic, Kamis (9/11/2023).

Selama beberapa dekade, sejarawan Kenneth Carpenter menuliskan bahwa protein dianggap sebagai satu-satunya nutrisi bagi kesehatan manusia meskipun ada pengetahuan bahwa buah-buahan, sayuran, dan susu meringankan kondisi seperti penyakit kudis dan rakitis.

Di sisi lain, kimiawan Polandia Casimir Funk melakukan eksperimen dengan memusatkan perhatian pada kulit dedak, menggunakan merpati pada awal abad ke-20

Saat itu, merpati yang hanya diberi makan nasi putih menjadi sakit, namun membaik ketika diberi dedak padi dan ragi.

Penemuan ini mengonfirmasi teori bahwa pola makan dan penyakit seperti beri-beri berkaitan. Ia menemukan bahwa penyebabnya bukanlah kekurangan protein.

Baca juga: Berbahayakah Minum Vitamin di Kondisi Perut Kosong?

Funk kemudian berteori pada tahun 1912, mengatakan bahwa penyebabnya karena kekurangan zat lain, senyawa yang mengandung nitrogen yang ia sebut “vitamin”.

Penemuan vitamin memberikan kejutan bagi komunitas ilmiah, menunjukkan bahwa penyakit mungkin disebabkan oleh kekurangan nutrisi dan bisa disembuhkan dengan senyawa baru yang ditemukan dalam jumlah yang cukup.

Para peneliti bergegas mengisolasi mikronutrien lain yang terkait dengan penyakit seperti rakitis, kudis, gondok, dan banyak lagi.

Ketika Funk menciptakan istilah “vitamin”, ilmuwan nutrisi Amerika Elmer McCullum melakukan berbagai percobaan pakan dengan populasi hewan yang berbeda.

Ia kemudian menemukan bahwa zat “aksesori” yang terkandung dalam beberapa lemak sangat penting untuk pertumbuhan tikus. Zat yang larut dalam lemak ini kemudian dikenal sebagai vitamin “A” yang berarti “aksesori”.

McCollum juga melakukan eksperimen lebih lanjut dengan nutrisi yang berasal dari bekatul Funk, dan menamakannya vitamin “B” setelah beri-beri.

Akhirnya, ternyata zat yang dikenal sebagai vitamin B sangat kompleks, terdiri delapan vitamin yang larut dalam air, yang masing-masing diberi nama tersendiri seperti tiamin dan diberi nomor sesuai urutan penemuannya.

Saat ini, empat vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Selanjutnya sembilan vitamin yang larut dalam air yakni Vitamin C dan delapan vitamin B, yaitu:

  • B1 (tiamin)
  • B2 (riboflavin)
  • B3 (niasin)
  • B5 (pantotenat asam)
  • B6 (piridoksin)
  • B7 (biotin)
  • B9 (folat)
  • B12 (cobalamin).

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Minum Vitamin A, B, C, D, dan E

Mengapa vitamin K dan bukan vitamin F?

Hanya satu vitamin yang melawan sistem penamaan, yakni vitamin K yang ditemukan oleh peneliti Denmark Carl Peter Henrik Dam pada 1929.

Zat tersebut seharusnya disebut vitamin F mengingat waktu penemuannya. Namun penelitian yang dilakukan Dam mengungkapkan, vitamin tersebut sangat penting untuk pembekuan darah dan lebih mudah dikenal sebagai koagulasi.

Sejak itu, para peneliti berfokus pada manfaat kesehatan dari zat tersebut, mempelajari lebih lanjut tentang hubungan antara kekurangan vitamin dan penyakit, serta menggunakannya untuk mengobati kondisi penyakit.

Namun, meskipun tidak ada vitamin F atau G di masa depan, bukan berarti pencarian akan nutrisi terhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Starlink Resmi Diluncurkan di Indonesia, Pakar Ingatkan Potensi Ancaman Siber

Tren
Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tas Berisi Uang Rp 15 Juta Milik Jemaah Haji Indonesia Hilang di Masjid Nabawi, Ditemukan TKW

Tren
Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Daftar Gangguan Mental yang Ditanggung BPJS Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Cara Menulis Teks Miring atau Italic di Chat WhatsApp

Tren
Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Alasan Nomor SIM Diganti NIK KTP, Berlaku Mulai 2025

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com