Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Telapak Kaki Sakit Saat Berjalan, Apa Saja?

Kompas.com - 05/11/2023, 06:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

  • Rasa terbakar, sakit, atau nyeri yang tajam.
  • Rasa sakit yang memburuk saat berjalan, berdiri, atau melenturkan kaki Anda.
  • Terasa seperti ada kerikil di dalam sepatu.

Anda bisa mengompres kaki Anda dan beristirahat sebentar untuk meredakan gejala.

3. Penebalan jaringan kaki

Penebalan jaringan di bagian bola kaki atau neuroma morton merupakan salah satu penyebab telapak kaki sakit saat berjalan.

Kondisi ini biasanya terjadi di antara jari kaki ketiga dan keempat karena iritasi saraf, tekanan, atau trauma.

Gejalanya bisa meliputi:

  • Rasa sakit pada bola kaki yang dapat menjalar ke jari-jari kaki.
  • Rasa sakit yang memburuk saat berjalan atau mengenakan sepatu.
  • Kesemutan dan mati rasa pada jari-jari kaki.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan, Bisa Mencegah Risiko Diabetes

4. Tendinitis

Tendinitis adalah peradangan pada tendon yang merupakan tali tebal dan berserat di otot ke tulang.

Gejala yang paling umum dirasakan adalah nyeri dan kaku yang memburuk secara bertahap ketika Anda terus bergerak.

Jenis tendinitis yang dapat memengaruhi kaki Anda meliputi:

  • Tendinitis Achilles: menyebabkan nyeri dan kekakuan di sepanjang tendon Achilles dan nyeri di bagian belakang tumit.
  • Tendinitis ekstensor: menyebabkan rasa sakit di bagian tengah bagian atas kaki.
  • Tendinitis peroneal: menyebabkan rasa sakit di sekitar bagian belakang dan luar kaki.

Baca juga: Kecepatan Jalan Kaki yang Dapat Memperpanjang Umur Menurut Penelitian

5. Tarsal Tunnel Syndrome

Tarsal tunnel syndrome (TTS) merupakan kondisi ketika tibialis posterior tertekan di dalam terowongan tarsal, lorong sempit di pergelangan kaki yang dikelilingi oleh tulang dan ligamen penghubung.

Gejalanya bisa berupa rasa sakit, terbakar, kesemutan, dan mati rasa di sepanjang saraf. Gejala itu umumnya menjalar dari pergelangan kaki hingga ke betis.

Berikut faktor risiko tarsal tunnel syndrome:

  • Memiliki telapak kaki yang datar.
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki karena keseleo pergelangan kaki.
  • Mengidap diabetes, artritis, atau penyakit lain yang menyebabkan kompresi saraf.

Baca juga: Kecepatan Jalan Kaki yang Dapat Memperpanjang Umur Menurut Penelitian

6. Sesamoiditis

Sesamoiditis adalah peradangan pada dua tulang kecil yang terletak di bawah bantalan jempol kaki atau sesamoid.

Tulang-tulang inilah yang membantu menopang tendon untuk melenturkan jari kaki.

Gejalanya bisa berupa nyeri dan pembengkakan di pangkal jempol kaki.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan sesamoiditis:

  • Aktivitas yang memberi tekanan pada bola kaki, seperti berlari, balet, atau tenis.
  • Mengenakan sepatu hak tinggi.

Baca juga: Alternatif Pengganti Olahraga Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari

Kapan harus ke dokter?

Nyeri di telapak kaki umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Namun, pada kondisi kronis, nyeri itu tidak kunjung mereda.

Berikut beberapa tanda yang bisa menjadi alarm agar Anda segera memeriksakan kondisi telapak kaki ke dokter untuk mendapat tindakan lebih lanjut:

  • Nyeri yang berlangsung lebih dari beberapa hari.
  • Hilangnya sensasi abnormal seperti kesemutan atau rasa terbakar.
  • Nyeri kaki kronis yang tiba-tiba memburuk.
  • Nyeri yang membuat Anda sulit berjalan atau melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Cedera yang menyebabkan nyeri kaki.
  • Demam, menggigil, dan pembengkakan pada kaki (indikasi adanya infeksi).

Berdasarkan gejala yang dialami, Anda bisa menemui penyedia layanan kesehatan atau ke dokter spesialis penyakit kaki, ahli ortopedi, atau ahli saraf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com