Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik TPST Bantargebang, Bukan Pertama Kali Kebakaran

Kompas.com - 29/10/2023, 20:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Mereka bekerja memilah sampah dari truk-truk pengangkut sampah yang datang dan menumpahkan sampah dari wilayah DKI Jakarta.

Meskipun para pemulung tidak tercatat sebagai pegawai TPST Bantargebang, Pemprov DKI Jakarta memberikan jaminan BPJS kesehatan bagi mereka sebagai bentuk tanggung jawab.

4. Ribuan ton sampah setinggi bangunan 16 lantai

Pemprov DKI Jakarta pada 2021 mengungkapkan, TPST Bantargebang menampung tumpukan sampah setinggi 50 meter atau setara dengan bangunan 16 lantai.

Diberitakan Kompas.id (3/5/2023), sebanyak 1.200 truk mengangkut sekitar 7.500-7.800 ton sampah per 2023.

Sementara total timbunan sampah di DKI Jakarta mencapai 8.200 ton sehari.

Para pemulung di TPST Bantargebang akan menggunakan alat berat untuk mengangkut sampah membentuk gunung sedemikian rupa agar tidak longsor.

Baca juga: Viral Penghuni Kamar Indekos Penuh Tumpukan Sampah, Hoarding Disorder?

5. Ada fasilitas pengubah sampah jadi bahan bakar

Pada akhir 2022, Pemprov DKI Jakarta mulai membangun pengolahan sampah Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di TPST Bantargebang.

Fasilitas pengolahan sampah terbesar di Indonesia ini menghasilkan RDF. Materi tersebut memiliki nilai kalor dan spesifikasi tertentu sehingga bisa dijadikan bahan bakar alternatif pengganti batubara.

Dilansir dari Kompas.id (27/6/2023), fasilitas ini mengolah 2.000 ton sampah menjadi 700 ton RDF per hari. 

RDF akan digunakan sebagai bahan bakar pabrik semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Citeureup dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk di Narogong, Jawa Barat.

Baca juga: Timbunan Sampah Disebut Sudah Setinggi Bangunan 16 Lantai, Ini Sejarah TPST Bantargebang

6. Failitas pembangkit listrik dari sampah

Tak hanya mengolah sampah jadi bahan bakar, TPST Bantargebang juga memiliki fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Dikutip dari situs UPT Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, projek yang dibangun sejak 2018 ini mengolah 100 ton sampah per hari.

Proses pengolahan sampah mampu menghasilkan listrik sebesar 700 kW yang digunakan untuk pengoperasian internal unit PLTSa.

7. Bukan kali pertama kebakaran

Kebakaran di zona II pada Minggu (29/10/2023) bukan kejadian pertama yang dialami TPST Bantargebang.

Diberitakan KompasTV (20/8/20223), kebakaran melanda puluhan lapak pemulung pada Sabtu (19/08/2023) sore.

Kkebakaran diduga terjadi akibat pembakaran sampah. Api baru padam setelah dua jam berkat lima unit mobil pemadam kebakaran.

Sekitar 60 keluarga pemulung di TPST Bantargebang terdampak kebakaran ini.

Baca juga: Ramai soal Sampah di Ranu Manduro, Mengapa Orang Indonesia Suka Nyampah Sembarangan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Sudah Bayar Tunggakan Iuran, Apakah BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

6 Dokumen yang Harus Dipersiapkan untuk Mendaftar Sekolah Kedinasan, Apa Saja?

Tren
Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com