"Saya rasa duet Ganjar-Mahfud ini sudah tepat dan saling melengkapi dengan komponen tokoh nasional dan tokoh daerah. Di mana Ganjar sebagai kepala daerah dan Mahfud sebagai tokoh nasional tiga kamar trias politika pernah dilalui semua," sambung Cecep.
Baca juga: Sinyal Kemarahan PDI-P dan Upaya Jokowi Membela Diri...
Menurut dia, Mahfud adalah sosok pribadi yang terkesan tidak kenal kompromi untuk menyuarakan keadilan, kejujuran, dan kebaikan.
Meskipun karier Mahfud di NU sendiri tidak terlalu lama, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dengan background-nya sebagai nahdliyin dapat mendulang suara warga NU di Jawa Timur.
"Kalau kita perhatikan kan jumlah pemilik suara yang terbesar itu di Jawa Barat disusul Jawa Timur," ujarnya.
Baca juga: Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Mega Umumkan Ganjar sebagai Capres PDI-P
Menurutnya, untuk memperebutkan suara warga Jawa Timur, terutama NU, baik Mahfud dan Cak Imin harus turun ke bawah. Dalam hal ini artinya, mereka harus terjun dan berbaur langsung dengan masyrakat.
"Ini kan Mahfud tokoh nasional, kemudian bagaimana ketika dia turun ke bawah gitu bersentuhan langsung dengan masyarakat di bawah itu yang tantangannya sekarang menjelang masa-masa nanti kampanye," kata Cecep.
"Namun, tentu saja bukan ke bawah cuma sekadar Jawa Timur, bahkan ke wilayah yang lain meskipun Jawa Timur menjadi salah satu kunci untuk menaikkan suara atau melalui suara ada yang besar dari jauh," pungkasnya.
Baca juga: Mengapa Suara NU Kerap Diperebutkan Saat Pemilu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.