Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal Kemarahan PDI-P dan Upaya Jokowi Membela Diri...

Kompas.com - 18/08/2023, 12:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) melontarkan kritik tajamnya terhadap kebijakan proyek food estate pemerintah.

Bagi PDI-P, proyek tersebut justru merusak lingkungan dan tak membuahkan hasil maksimal.

"Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023).

Padahal, perlu diketahui PDI-P selama ini hampir selalu mendukung kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Saat PDI-P Kritik Program Food Estate Jokowi....

Lantas, apa yang terjadi?

Baca juga: Mengenal Food Estate, Program Pemerintah yang Disebut Dapat Meningkatkan Ketahanan Pangan...

Sinyal kemarahan PDI-P

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai, pernyataan itu sebagi bentuk kemarahan PDI-P terhadap Jokowi.

Apalagi, kritikan itu dilontarkan beberapa hari setelah deklarasi dukungan Partai Golkar dan PAN kepada Prabowo Subianto.

"Itu adalah sinyal kuat kemarahan PDI-P terhadap Jokowi dan lingkarannya," kata Umam kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Terlebih, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN kerap melontarkan penyataan yang menyebut arah dukungan mereka pada Pemilu 2024 terlebih dahulu dikonsultasikan kepada Jokowi.

Hal ini kemudian dikuatkan dengan sikap PDI-P yang ternyata tidak mengundang Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pada acara konsolidasi kepala daerah dari PDI-P di Jawa Tengah, Selasa (15/8/2023).

Baca juga: Gerindra Ingatkan PDI-P yang Bilang Food Estate Kejahatan Lingkungan: Itu Program Jokowi

Pembelaan Jokowi

Presiden Jokowi sempat berkeliling menyapa masyarakat yang hadir di Istana Merdeka untuk mengikuti upacara penurunan bendera Merah Putih, Kamis (17/8/2023)Tangkapan Layar YouTube Kompas.com Presiden Jokowi sempat berkeliling menyapa masyarakat yang hadir di Istana Merdeka untuk mengikuti upacara penurunan bendera Merah Putih, Kamis (17/8/2023)

Karenanya, Umam menilai bahwa pidato Jokowi di Sidang MPR, DPR, dan DPD pada Rabu yang langsung dibuka dengan isu politik terkait arahan "Pak Lurah", ditujukan agar tidak mendapatkan serangan politik dari PDI-P.

Sebagai informasi, Jokowi membuka pidato tersebut dengan penegasan bahwa dirinya tidak memiliki hak untuk menentukan capres dan cawapres.

"Konstruksi pemahaman publik saat ini meyakini bahwa Jokowi semakin vulgar memberikan political endorsement kepada Prabowo Subianto dari Gerindra, daripada Ganjar Pranowo dari PDI-P," ujar Umam.

"Jokowi tampaknya mencoba untuk mengayun, supaya tidak mendapatkan serangan keras dari partai yang membesarkannya," sambungnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com