Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbahan Mewah, Celana Dalam Ini Jadi yang Termahal di Dunia

Kompas.com - 05/10/2023, 16:00 WIB
Aulia Zahra Zain,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren fashion terus berkembang setiap waktu dan menjadi semakin unik. Bahkan, kini celana dalam sudah digunakan sebagai busana luar.

Tren pakaian dalam sebagai busana luar dimulai di Amerika Serikat pada musim gugur lalu.

Sejumlah selebriti papan atas, seperti Kendall Jenner dan Bella Hadid memopulerkan tren tersebut.

Dilansir dari New York Post, Jumat (23/9/2023), munculnya tren tersebut membuat Miu Miu, merek pakaian kelas dunia dari rumah mode Italia, Prada merilis celana dalam berbahan payet, sutra, dan wol.

Baca juga: Ramai soal Celana Dalam Sering Bolong dan Bernoda Putih, Apa Penyebabnya?

Celana dalam termahal di dunia

Setelah ditampilkan pada peragaan busana Paris Fashion Week, Selasa (7/3/2023), celana dalam berkilauan dari Miu Miu sukses menuai perhatian.

Celana dalam mewah tersebut hadir dalam warna emas dan merah jambu. 

Pemakaiannya dapat dipadukan dengan celana ketat berwarna hitam, sweater, dan sepatu hak tinggi.

Harga celana dalam tersebut mencapai 5.600 dollar AS atau sekitar Rp 86 juta sehingga disebut-sebut sebagai pakaian dalam termahal di dunia.

Meskipun merek pakaian dalam Victoria’s Secret telah mengeluarkan bra dan pakaian dalam lainnya berharga jutaan dollar, namun desain aslinya tidak pernah tersedia untuk dibeli dan hanya replika saja.

Baca juga: Mengenal Korset, Pakaian Dalam dari Abad Ke-15 yang Kembali Populer

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (1/10/2023), celana dalam keluaran Miu Miu jauh lebih mahal dari merek Nice Laundry yang dipintal dengan emas senilai 1.400 dollar AS atau setara Rp 21 juta. 

Korset sutra yang dihiasi kristal dari Gucci dengan harga 4.000 dollar AS atau setara dengan Rp 61 juta juga masih kalah mahal dari celana dalam Miu Miu

Tidak hanya mengeluarkan celana dalam seharga Rp 86 juta, Miu Miu juga meluncurkan celana dalam kasmir dengan harga lebih dari 1.000 dollar atau sekitar Rp 15 juta dan pakaian dalam nilon yang dihiasi bunga dengan harga 1.420 dolar atau Rp 22 juta. 

Selain celana dalam Miu Miu, sebuah bra merek Peekaboo juga menjadi sorotan dalam tren ini karena membuat orang-orang mengenang era Y2K yang saat ini tengah dihidupkan kembali oleh generasi Z. 

Baca juga: Menilik Fenomena Penjualan Kaus Kaki dan Pakaian Dalam Bekas, Apa Pemicunya?

Pakaian dalam mewah sudah ada sejak dulu

Sementara itu, dikutip dari Insider, Senin (30/9/2023), Anggota komite Underpinnings Museum Anna Lee mengatakan, fenomena menggunakan pakaian dalam dengan bahan mewah sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad lalu.

“Bangsawan Eropa seperti Raja Henry VIII akan memamerkan pakaian dalam linen berkualitas tinggi melalui teknik yang dikenal sebagai pemotongan dan penggembungan, yaitu pakaian dalam ditarik melalui potongan dekoratif pada pakaian luar,” ujarnya.

Lee mengungkapkan, sama seperti celana dalam yang diluncurkan Miu Miu, pakaian dalam selama periode Renaisans dihiasi dengan sulaman dan hiasan mahal. 

"Bahan celana dalam Miu Miu yang terbuat dari sutra dan wol disulam dengan bahal mahal dan membuatnya tidak praktis karena menunjukkan perbedaan yang jelas bahwa ini adalah pakaian dalam pribadi yang dimaksudkan untuk dilihat," ujarnya.

"Pemakaian celana yang diperlihatkan di luar masih sedikit mengejutkan saat ini. Maka banyak orang yang masih terkejut pada tahun 2023," tambahnya. 

Baca juga: Wabah Virus Corona, Masker Jadi Hot Item di London Fashion Week

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com