Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik tentang Christopher Columbus, Tetap Melakukan Perjalanan Setelah Kematian

Kompas.com - 03/10/2023, 18:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Hispaniola diserahkan ke Prancis oleh Spanyol, dan pada tahun 1795 tulang-tulang Columbus dipindahkan ke Havana, Kuba.

Lebih dari seratus tahun kemudian mereka dikirim kembali melintasi Atlantik dan kembali ke Sevilla pada tahun 1898.

Baca juga: Dari Kremasi hingga Jasad Dimakan Hewan, Ini 8 Ritual Pemakaman Paling Unik di Dunia

4. Nama kapal-kapal Columbus

Banyak orang menganggap bahwa nama tiga kapal Columbus adalah Niña, Pinta, dan Santa Maria. Namun, dua di antaranya adalah nama panggilan.

Pada zaman Columbus, Spanyol mempunyai kebiasaan memberi nama kapal dengan nama orang suci, namun memanggilnya dengan nama panggilan.

La Niña kemungkinan merupakan julukan untuk sebuah kapal bernama Santa Clara. Julukan tersebut diduga berasal dari nama pemilik kapal, Juan Niño.

Tidak diketahui apa nama asli Pinta. Sedangkan Santa Maria adalah nama suci untuk kapal ketiga, yang juga dijuluki La Gallega.

Baca juga: Kapal Romawi Kuno dari Abad 3 Masehi Ditemukan di Serbia, Apa Isinya?

5. Bukan orang pertama yang melintasi Atlantik

Dilansir dari laman History, Columbus mungkin bukan orang Eropa pertama yang melintasi Samudera Atlantik.

Dan kehormatan tersebut umumnya diberikan kepada Viking Leif Eriksson, yang diyakini telah mendarat di Newfoundland sekitar tahun 1000 M, hampir lima abad sebelum Columbus berlayar.

Beberapa sejarawan bahkan menyatakan bahwa Saint Brendan dari Irlandia atau orang Celtic lainnya melintasi Atlantik sebelum Eriksson.

Baca juga: Mengenal 5 Samudra yang Ada di Dunia? Pasifik Menjadi yang Paling Luas

6. Tiga negara menolak pelayaran Columbus

Ilustrasi jalur pelayaran Christopher Columbus.iStockphoto/drmakkoy Ilustrasi jalur pelayaran Christopher Columbus.

Selama hampir satu dekade, Columbus melobi kerajaan-kerajaan Eropa untuk mendanai usahanya menemukan jalur laut barat ke Asia.

Namun, Portugal, Inggris, dan Perancis menolak. Para ahli mengatakan kepada Columbus bahwa perhitungannya salah dan perjalanan akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

Dan hal itu benar, Columbus secara dramatis meremehkan keliling bumi dan ukuran lautan. Beruntung baginya, dia bertemu dengan benua Amerika yang belum dipetakan.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Negara-negara Skandinavia dan Nordik

7. Diselamatkan oleh bulan purnama

Pada bulan Februari 1504, Columbus yang putus asa terdampar di Jamaika, ditinggalkan oleh separuh awaknya dan tidak diberi makanan oleh penduduk pulau.

Columbus mengetahui dari almanaknya bahwa gerhana bulan akan terjadi pada tanggal 29 Februari 1504.

Ia kemudain memperingatkan penduduk pulau bahwa tuhannya marah karena penolakan mereka terhadap makanan dan bahwa bulan akan “terbit dengan amarah” sebagai ekspresi ketidaksenangan ilahi.

Pada malam yang ditentukan, gerhana menggelapkan bulan dan mengubahnya menjadi merah, penduduk pulau pun ketakutan dan menawarkan perbekalan dan memohon kepada Columbus untuk meminta belas kasihan kepada tuhannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com