Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Runtuhnya Uni Soviet dan Kemerdekaan Negara-negara Pecahannya

Kompas.com - 20/09/2023, 07:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Uni Soviet atau Republik Persatuan Sosialis Soviet (U.S.S.R) adalah negara federasi yang terbentuk dari gabungan 15 republik.

Uni Soviet pernah menjadi negara terluas di dunia, dengan luas wilayah hampir mencapai seperenam permukaan bumi.

Setelah menggulingkan monarki Romanov yang berusia berabad-abad, Rusia bangkit dari perang saudara pada tahun 1921 sebagai Uni Soviet.

Uni Soviet memiliki gudang senjata dengan puluhan ribu senjata nuklir, dan pengaruhnya, yang dijalankan melalui mekanisme seperti Pakta Warsawa, meluas di seluruh Eropa Timur.

Negara Marxis-Komunis pertama di dunia ini menjadi salah satu negara terkuat di dunia, sebelum akhirnya jatuh dan bubar pada tahun 1991.

Baca juga: Apa Perbedaan United Kingdom dan Britania Raya? Berikut Penjelasannya


Sejarah singkat jatuhnya Uni Soviet

Selama tahun 1960 dan 1970an, elite Partai Komunis dengan cepat memperoleh kekayaan dan kekuasaan, sementara jutaan warga Soviet rata-rata menghadapi kelaparan.

Dilansir dari laman History, dorongan Uni Soviet untuk melakukan industrialisasi dengan cara apa pun mengakibatkan seringnya terjadi kekurangan pangan dan barang konsumsi.

Warga negara Soviet sering kali tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar, seperti pakaian atau sepatu.

Kesenjangan antara kekayaan para Politbiro dan kemiskinan warga Soviet menimbulkan reaksi balik dari generasi muda yang menolak ideologi Partai Komunis pemerintah.

Selain itu, Uni Soviet juga menghadapi serangan terhadap perekonomian dari pihak asing, dan menyebabkan pendapatan minyak dan gas turun drastis.

Baca juga: Apa Itu Luna 25, Wahana Antariksa Rusia yang Menabrak Permukaan Bulan?

Kondisi tersebut menyebabkan Uni Soviet mulai kehilangan kendali atas Eropa Timur. Sementara itu, reformasi Presiden Gorbachev lambat dalam membuahkan hasil.

Melonggarnya kendali atas rakyat Soviet semakin menguatkan gerakan kemerdekaan di negara-negara satelit Soviet di Eropa Timur.

Kudeta yang gagal dilakukan oleh kelompok garis keras Partai Komunis pada Agustus 1991 memastikan nasib Uni Soviet.

Itu melemahkan kekuasaan Gorbachev dan mendorong kekuatan demokrasi yang dipimpin oleh Boris Yeltsin, ke panggung utama politik Rusia.

Pada 25 Desember 1991, Gorbachev mengundurkan diri sebagai pemimpin, dan Uni Soviet kemudian bubar seminggu kemudian, tepatnya pada 31 Desember 1991.

Baca juga: Mikhail Gorbachev, Pemimpin Terakhir Uni Soviet, Wafat di Usia 91 Tahun

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com