Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Laki-laki Lebih Mungkin Botak daripada Perempuan?

Kompas.com - 25/09/2023, 08:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Umumnya, kebotakan seringkali dialami oleh kamu pria. Sementara rambut perempuan tampaknya lebih "awet" dibandingkan laki-laki dan hanya cenderung mengalami kerontokan.

Berdasarkan studi, kebotakan pada pria memang merupakan sifat genetik. Kondisi ini bersifat poligenik atau dipengaruhi banyak gen.

Dikutip dari Science ABC, para peneliti mengidentifikasi varian gen spesifik yang terkait dengan peningkatan risiko kebotakan pada pria.

Baca juga: Benarkah Memakai Topi Terlalu Lama Memicu Kebotakan?

Resptor androgen

Salah satu gen tertentu adalah gen reseptor androgen (AR) yang ditemukan pada kromosom X.

Gen ini menghasilkan protein GR yang berperan penting dalam perkembangan dan fungsi organ seksual pria serta ciri fisik lainnya, seperti rambut di wajah atau suara yang dalam.

Tugas utama reseptor androgen adalah merasakan hormon testosteron dan dihidrotestosteron (DHT). Keduanya kerap disebut sebagai "hormon pria".

Banyak organ dan sel memiliki reseptor androgen sehingga sensitif terhadap testosteron, termasuk folikel rambut.

DHT adalah turunan dari testosteron. Ini dapat menyebabkan folikel rambut menyusut dan rambut menipis seiring berjalannya waktu, suatu proses yang disebut miniaturisasi folikel rambut.

Individu yang secara genetik cenderung mengalami kebotakan akan melalui proses ini.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Manfaat Rambut Jagung bagi Kesehatan, Apa Saja?

Sebuah studi komprehensif yang melibatkan 12.806 pria keturunan Eropa mengungkapkan, individu yang membawa varian tertentu dari gen ini memiliki risiko dua kali lipat terkena kebotakan pola pria (MPB) dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.

Alasan mengapa hanya laki-laki yang menderita pola kebotakan adalah alasan yang sama bahwa mereka secara biologis adalah laki-laki.

"Genetika adalah penyebab utama kerontokan rambut," kata Michael Wolfeld, seorang ahli bedah plastik dengan spesialisasi restorasi rambut dan asisten profesor klinis di Mount Sinai Medical Center, New York, AS, dikutip dari Time.

Menurutnya, kebotakan pola pria dan kebotakan pola wanita sebagian diawali oleh sensitivitas genetik yang diturunkan ke DHT. Hormon ini muncul di kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.

Perbedaan kromosom

Laki-laki mewarisi satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom Y dari ayah. Hal ini memberi mereka peluang lebih tinggi untuk menerima gen terkait kebotakan dari pihak ibu.

Di sisi lain, wanita mewarisi dua kromosom X, satu dari masing-masing orangtua.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com