KOMPAS.com - Obesitas adalah kondisi seseorang ketika memiliki berat badan berlebih karena penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh.
Obesitas atau kelebihan berat badan terjadi karena asupan kalori yang masuk ke tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kalori yang keluar atau dibakar oleh tubuh, menurut Siloam Hospitals (29/3/2023).
Obesitas menjadi salah satu kondisi serius yang harus segera ditangani karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit lainnya.
Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Perempuan Menurut Kemenkes
Ada banyak cara untuk menurunkan berat badan untuk mencegah terjadinya obesitas, seperti olahraga rutin, menjaga pola makan, menerapkan gaya hidup sehat, serta mengonsumsi obat penurun berat badan.
Dilansir dari verywellhealth (14/8/2023), salah satu obat untuk penderita obesitas yang banyak digunakan untuk menurunkan berat badan adalah orlistat. Obat ini telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk obat diet dan obesitas untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, obat ini juga bisa menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Jika orlistat cocok, Anda mungkin akan kehilangan setidaknya 5 persen berat badan dalam satu tahun. Orlistat juga telah terbukti mengurangi Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang, kolesterol, dan kadar low-density lipoprotein (LDL).
Baca juga: Tabel Berat Badan yang Disarankan untuk Pria Menurut Kemenkes
Baca juga: Tabel Berat Badan Ideal Pria dan Wanita yang Direkomendasikan Kemenkes
Orlistat adalah obat yang digunakan untuk membantu menurunkan berat badan. Meski begitu, penggunaan obat ini juga harus bersamaan dengan diet rendah kalori dan peningkatan aktivitas fisik seperti olahraga yang teratur, dilansir dari drugs.
Cara kerja orlistat adalah dengan menghambat enzim pemecah lemak, sehingga lemak tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Dengan begitu, lemak yang dikonsumsi akan dibuang dan berat badan diharapkan akan berkurang.
Orlistat hanya boleh digunakan untuk orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas.
Anda tidak boleh menggunakan orlistat jika memiliki alergi terhadapnya, menderita sindrom malabsorpsi (ketidakmampuan menyerap makanan dan nutrisi dengan baik), atau jika Anda sedang hamil.
Baca juga: Disebut Bisa Picu Obesitas jika Berlebihan, Berapa Baiknya Konsumsi Probiotik Sehari?
Penggunaan orlistat dapat menimbulkan beberapa efek samping.
Efek samping orlistat ini umumnya disebabkan oleh tindakan pemblokiran lemaknya. Ini adalah tanda bahwa obat tersebut bekerja dengan baik.
Kendati demikian, efek samping ini biasanya bersifat sementara dan mungkin berkurang jika Anda terus menggunakan obat ini. Beberapa efeknya meliputi:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.