Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Rebo Wekasan Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Jadwalnya

Kompas.com - 12/09/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sejarah Rebo Wekasan versi kedua

Versi lainnya menunjukkan bahwa sejarah Rebo Wekasan tidak terlepas dari upacara yang dilakukan Kraton Mataram dengan Sultan Agung yang berkraton di Pleret sejak tahun 1600.

Pada masa pemerintahan Mataram terjangkit wabah penyakit atau pagebluk.

Kemudian diadakan ritual untuk menolak bala wabah penyakit ini dan Rebo Pungkasan ini diadakan sebagai wujud doa.

Sejarah Rebo Wekasan versi ketiga

Dilansir dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta, versi ketiga sejarah Rebo Wekasan berkaitan dengan Kyai Muhammad Faqih dari Desa Wonokromo yang dikenal Kyai Welit.

Di bulan Safar yang dianggap sebagai bulan malapetaka atau bahaya, masyarakat mendatangi Kyai Welit supaya membuatkan tolak bala yang berbentuk wifik atau rajah yang bertuliskan Arab.

Rajah ini dimasukkan ke dalam bak yang sudah diisi air lalu dipakai untuk mandi. Tujuannya adalah supaya yang menggunakannya berada dalam keselamatan.

Baca juga: Apa Itu Rebo Wekasan? Mengenal Berbagai Tradisi Tiap Rabu Terakhir di Bulan Safar

Tradisi Rebo Wekasan

Perayaan Rebo Wekasan dilakukan masyarakat yang tinggal di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Aceh, Banten, Gresik, dan Banyuwangi.

Dikutip dari Kompas.com (2022), Rebo Wekasan di Aceh diisi dengan pembacaan shalawat, dzikir, dan doa.

Sementara di Jawa, tradisi Rebo Wekasan dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai dengan cara yang berbeda.

Di Banten dan Tasikmalaya, Jawa Barat misalnya, masyarakat memperingati Rebo Wekasan dengan melaksanakan shalat khusus bersama di pagi hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Sementara di Banyuwangi, tradisi Rebo Wekasan dirayakan dengan tradisi petik laut. Selain itu, masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur juga ada yang memperingatinya dengan cara makan nasi yang dibuat khusus di tepi jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com