Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Ganjar Pranowo Muncul di Tayangan Azan TV, Ini Tanggapan Bawaslu

Kompas.com - 09/09/2023, 20:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ia berjanji, Bawaslu akan mengkaji dan mengungkapkan temuannya ke publik.

"Minggu depan akan kami sampaikan hasilnya," tegasnya.

Atas tayangan azan tersebut, Bagja juga berharap hal ini menjadi perhatian bagi orang-orang yang terlibat dalam pemilu maupun lembaga penyiaran publik.

"Kami harapkan semua peserta pemilu dan lembaga penyiaran TV berhati-hati," lanjutnya.

Perlu diketahui, saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum membuka masa kampanye.

Berdasarkan tahapan pemilu 2024, pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden baru akan berlangsung pada 19 Oktober-25 November 2023.

Sementara masa kampanye berlangsung pada 28 November 2023-10 Februari 2024.

Meski begitu, wajah bacapres sudah sering kali muncul melalui poster, spanduk, ataupun baliho yang dipasang di tempat-tempat publik. Kondisi ini menurut Bagja bukan ajang kampanye. 

"Poster masih dalam tahap sosialisasi. Namun jika ada yang sudah mengajak, kami akan turunkan," tegasnya.

Sementara itu, Kompas.com telah menghubungi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menanyakan tayangan tersebut. Namun, belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan.

Baca juga: Selain PDI-P, Ini 3 Partai Lain yang Dukung Ganjar Pranowo

PDIP: bukan politik identitas

Terpisah, Sekretariat Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan tayangan azan yang menampilkan Ganjar Pranowo bukan sebagai politik identitas.

"Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/9/2023).

Menurutnya, tayangan itu justru dapat menjadikan Ganjar sebagai teladan bagi sesama umat beragama Islam.

Hasto menekankan, Ganjar sudah sejak dulu menunjukkan sisi religiusnya, terutama sejak duduk di bangku kuliah. Karena itu, tayangan azan yang menunjukkan Ganjar sedang shalat adalah sesuatu yang alamiah.

"(Sedangkan) kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan politik yang miskin prestasi," pungkas Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com