Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Kepri Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, modus penipuan yang dilakukan, yakni dengan mengirim video scamming kepada korban dan melakukan pemerasan melalui jaringan komunikasi daring.
Menurutnya, dari penelidikan awal kepolisian, korban masih berasal dari China. Namun, kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman apakah ada warga Indonesia yang menjadi korban.
Baca juga: Ramai soal WNA China Disebut Dibuatkan KTP untuk Pemilu 2024, Ini Kata Kemendagri
Seorang warga bernama Taslim mengatakan, tempat yang digerebek polisi awalnya merupakan sebuah pabrik plastik bernama PT Tan.
"Itu dulu ada namanya PT Tan, di dalam itu pabrik plastik. Tapi, dua bulan terakhir katanya dibeli orang China," ungkap Taslim.
Setelah dibeli, pabrik langsung direnovasi. Tembok bangunan yang semula pendek dibuat menjadi lebih tinggi dan di atas pagar dipasang kawat berduri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.