Pengurutan genom lengkap dari bakteri tersebut menunjukkan bahwa ia berbeda dari strain terkait lainnya, seperti G. sulfidfaciens.
Baca juga: 10 Penyebab Batuk pada Kucing dan Cara Mengobatinya
Di mana, sekitar 20 persennya mengindikasikan spesies yang berbeda dan belum pernah dijelaskan sebelumnya.
Karena G. sulfidifaciens resisten terhadap beberapa jenis antibiotik yang umum, bakteri ini sulit dibasmi dari tubuh.
Untungnya, jenis baru yang ditemukan di Inggris ini merespons dengan baik terhadap setidaknya beberapa antibiotik.
Para peneliti menyampaikan, dalam hal ini kucing memiliki potensi untuk menyebabkan luka gigitan jaringan dalam, dengan inokulasi (pemindahan mikroorganisme) langsung dari air liur mereka yang bisa menimbulkan risiko tinggi infeksi sekunder.
"Laporan ini menyoroti peran kucing sebagai reservoir spesies bakteri yang belum ditemukan yang memiliki potensi patogen pada manusia," tulis para penulis studi kasus dikutip dari Independent.
Jadi, para peneliti menyarankan agar siapapun yang diserang oleh kucing liar, untuk segera mencuci lukanya dengan sabun atau garam dan kemudian segera ke dokter.
Baca juga: Mengapa Kucing Suka Minum Air di Kloset? Ini Alasan dan Bahayanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.