Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyebut tren ini sebagai krisis dan berjanji untuk mengatasinya.
Namun, kebijakan nasional sejauh ini dinilai gagal mengatasi penurunan populasi.
Fumio Kishida telah menjadikan masalah penurunan tingkat kelahiran sebagai prioritas utama dan pemerintahnya.
Meskipun memiliki tingkat utang yang tinggi, dia berencana mengalokasikan 3,5 triliun yen atau sekitar Rp 375 Triliun per tahun untuk perawatan anak dan langkah-langkah lain untuk mendukung orangtua.
Baca juga: Rahasia Orang Jepang Bisa Berumur Panjang
Dikutip dari The Guardian, populasi lansia di Jepang sudah mempengaruhi hampir setiap aspek masyarakat.
Lebih dari separuh kotamadya ditetapkan sebagai distrik yang tidak berpenghuni, sekolah ditutup dan lebih dari 1,2 juta usaha kecil memiliki pemilik berusia sekitar 70 tahun tanpa penerus.
Di sisi lain, mayoritas Yakuza berusia di atas 50 tahun dan sekarang ada lebih banyak gangster di usia 70-an daripada di usia 20-an.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.