Dilansir dari HealthLine, jika retinopati hipertensi tidak segera ditangani, akan muncul beberapa komplikasi penyakit lain seperti:
Penyakit ini terjadi ketika hipertensi menghalangi aliran darah normal di mata hingga merusak saraf optik. Saraf optik sendiri berperan untuk membawa gambar dari apa yang dilihat ke otak.
Oklusi ini terjadi ketika arteri yang membawa darah ke retina tersumbat oleh gumpalan darah.
Ketika hal itu terjadi, maka retina tidak mendapatkan cukup oksigen atau darah yang menyebabkan hilangnya penglihatan.
Oklusi terjadi ketika pembuluh darah vena yang membawa darah dari retina kembali ke jantung tersumbat oleh darah yang menggumpal.
Disebut juga dengan kerusakan pada serabut saraf, kelainan ini akan menyebabkan bintik-bintik kapas atau lesi putih halus pada retina.
Kelainan ini merupakan kondisi yang langka, menyebabkan hipertensi meningkat secara tiba-tiba dan menyebabkan penglihatan terganggu hingga kebutaan secara tiba-tiba. Kelainan ini berpotensi mengancam jiwa penderita.
Baca juga: Darurat Hipertensi dan Gejala yang Perlu Diketahui
Pengobatan yang paling efektif yakni dengan mengendalikan atau menurunkan hipertensi dengan perubahan gaya hidup atau obat-obatan.
Beberapa gaya hidup dapat dilakukan untuk meredakan hipertensi, sebagai berikut:
Jika kondisi yang dialami sudah cukup parah, maka penderita sebaiknya minum obat tekanan darah dengan resep dokter seperti:
Baca juga: 9 Cara Redakan Stres Penyebab Hipertensi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.