Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Video Mobil Pelat TNI AL Masuk Jalur Busway dalam Kondisi Mogok, Ini Penjelasan Dispenal

Kompas.com - 30/05/2023, 14:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menunjukkan mobil TNI AL dengan pelat nomor 15750-00 masuk jalur busway dalam kondisi mogok, ramai di media sosial.

Hal tersebut diketahui setelah akun Instagram ini mengunggah video ketika seorang pengemudi mobil TNI AL mendorong kendaraannya yang mogok.

Namun, lokasi mobil didorong melintasi jalur busway ketika malam hari dalam kondisi hujan lalu divideokan orang lain dari dalam busway.

Baca juga: Viral, Video KSAD Video Call Anak Petani yang Sol Sepatunya Lepas Saat Wisuda SMK, Ditawari Ikut Tes Bintara TNI AD

Seorang pria dalam video berujar bahwa pengemudi mobil TNI AL sempat bertanya kepada dirinya apakah memiliki bensin. Tapi, ia hanya memiliki solar.

"Patut dicontoh ni patut bensi abis masuk jalur ya kan. Platnya Laut. Pas Dukuh Atas arah Ragunan," kata seorang pria dalam video.

Pantauan Kompas.com, Selasa (30/5/2023), video yang menunjukkan mobil TNI AL masuk jalur busway dalam kondisi mogok sudah dihapus.

Baca juga: Viral, Video Oknum Prajurit Tendang Ibu-ibu, Ternyata Anggota Kopasgat TNI AU

Baca juga: Jenis Kendaraan TNI untuk Pengamanan KTT ASEAN 2023, Apa Saja?

Lantas, bagaimana penjelasan TNI AL soal beredarnya video tersebut?

Penjelasan TNI AL

Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum AL Kolonel Laut (P) Fajar Tri Rohadi mengatakan bahwa dirinya telah melihat video mobil berpelat TNI AL masuk jalur busway dalam kondisi mogok tersebut.

Ia menyampaikan, kendaraan tersebut benar adalah milik TNI AL apabila dilihat dari nomor pelat dan warna mobil.

Kendati demikian, mobil itu adalah model lama yang sudah tidak digunakan oleh anggota organik.

"Surat (mobilnya) dipegang oleh purnawirawan," kata Fajar kepada Kompas.com, Selasa (20/5/2023).

Baca juga: Pangdam Cenderawasih Disebut Sering Berganti, Kapuspen Buka Suara

Lokasi mobil TNI AL mogok di jalur busway

Fajar menjelaskan bahwa pengemudi mobil tersebut mendorong kendaraannya ketika terjadi hujan.

Tetapi, video yang beredar di media sosial tidak menunjukkan secara jelas wajah pengemudi mobil berpelat TNI AL.

"Kan kelihatan hujan. Sepertinya kalau saya lihat itu lokasinya seperti di depannya Jalan Yos Sudarso depannya Kompleks Angkatan Laut, Sunter," terang Fajar.

"Itu orang (pengemudi mobil berpelat TNI) menghindari genangan yang di kiri pada saat ke kanan mogok di kanannya, di jalur busway. Kalau melihat videonya," tambah Fajar.

Baca juga: Alasan Mengapa TNI Selalu Kirim Pasukan Pengamanan ke Freeport

TNI AL lakukan penelusuran

Lebih lanjut, Fajar menuturkan bahwa pihaknya sudah berusaha menghubungi pengunggah video sejak Senin (29/5/2023) sore.

Pihaknya ingin memastikan kapan, di mana, dan siapa yang mengemudikan mobil berpelat TNI AL yang mogok melintasi jalur busway tersebut.

"Saya akui memang itu bener yang saya lihat bener. Tapi, saya tidak punya data valid ini sebenarnya siapa orangnya, pengunggahnya, ngapain diunggah, kenapa orang ini enggak ada yang menolong malem-malem," imbuh Fajar.

"Jadi sekarang saya berupaya mengonfirmasi pengunggah yang punya akun ini, enggak ada jawaban, siapa, kapan, di mana enggak ada jawaban. Pengunggahnya itu belum bisa diajak komunikasi," pungkasnya.

Baca juga: Bukan Pertama Kali Terjadi, Mengapa Orang Rela Menjadi TNI Gadungan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com