Terlepas dari permasalahan yang dialami TPA Sarimukti, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan para pedagang di pasar tradisional untuk mengelola sampah agar tidak menumpuk.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
Sebagai salah satu jenis sampah terbanyak, sampah plastik bisa dipilah sesuai kelompoknya ketika berada di lokasi TPS.
Sebagai contoh, kemasan air minum dapat kembali diberikan ke agen untuk menjadi bahan pembuatan botol baru. Tindakan ini juga dapat mengurangi beban TPS dan TPA.
Peraturan yang melarang pembeli dan pedagang menggunakan plastik atau kresek dapat menjadi solusi lain mengurangi sampah. Sementara kresek yang terlanjur dipakai dapat dimanfaatkan sebagai benda kesenian.
Selain itu, ia menyarankan agar setiap kios atau blok kios memiliki tepat sampah khusus. Pedagang harus menggunakan wadah tersebut setiap membuang sampah ke TPS.
Tindakan ini dilakukan agar sampah tidak tercecer. Jika lokasi pasar masih kotor, pedagang dapat didenda.
Di sisi lain, Chaerul juga menekankan perlu dilakukan evaluasi terhadap para petugas kebersihan pasar.
Jadwal pengumpulan sampah sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu di pagi dan sore hari. Selain itu, di hari libur, tetap perlu ada petugas yang berjaga karena aktivitas pasar tidak berhenti.
Baca juga: Mengapa Orang Indonesia Suka Buang Sampah Sembarangan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.