Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Pasien Serangan Jantung yang Merokok, Berpotensi Kematian!

Kompas.com - 04/05/2023, 21:25 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Serangan jantung termasuk salah satu gangguan kesehatan paling mematikan di dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit jantung.

Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang mengandung oksigen terhambat sehingga tidak bisa menuju jantung. Jika dibiarkan lama, sel-sel jantung akan mati kehabisan oksigen.

Rokok merupakan salah satu pemicu timbulnya gangguan pada jantung. Ini karena rokok menyebabkan penumpukan plak yang menghambat pembuluh darah.

Oleh sebab itu, pasien serangan jantung sangat dianjurkan berhenti merokok untuk mengurangi risiko terkena gangguan lagi.

Sayangnya, ada sebagian orang yang kembali merokok dan justru berisiko besar meninggal dunia.

Baca juga: Faktor Risiko Terkena Serangan Jantung, Apa Saja?


Risiko kematian

Dikutip dari Reuters, penelitian yang dipimpin oleh Dr Furio Colivicchi dari Rumah Sakit San Filippo Neri, Roma menyebutkan bahwa penderita serangan jantung yang merokok memiliki peluang lebih cepat meninggal dunia.

Dalam penelitiannya, 813 dari 1.294 pasien kambuh dari penyakitnya. Sekitar setengahnya mulai merokok lagi dalam waktu 20 hari setelah keluar dari rumah sakit. Mereka berpotensi lebih besar meninggal dunia hingga tiga kali lipat dibandingkan pasien yang tidak melakukannya.

Orang yang kembali merokok dalam waktu 10 hari setelah meninggalkan rumah sakit berpeluang lima kali lebih besar meninggal daripada yang berhenti merokok.

Artinya, penelitian ini menunjukkan bahwa semakin cepat seorang pasien kembali merokok, semakin besar kemungkinan dia meninggal dalam waktu satu tahun.

Baca juga: Bisakah Terkena Serangan Jantung Saat Tidur?

Penyebab merokok tingkatkan risiko kematian

ilustrasi kebiasaan merokok pasien serangan jantung dapat meningkatkan risiko kematian.iStockphoto/Altayb ilustrasi kebiasaan merokok pasien serangan jantung dapat meningkatkan risiko kematian.
Heart Foundation mengungkapkan, rokok dan asap tembakau yang mengandung karbon monoksida, nikotin, dan bahan kimia lain berdampak negatif pada fungsi tubuh, seperti berikut:

  • Merusak pembuluh arteri jantung sehingga penyakit arteri koroner semakin parah, aliran darah terhambat, memicu serangan jantung kambuh, dan berisiko terkena stroke.
  • Membuat darah lebih kental sehingga mudah menggumpal dan menghambat aliran ke jantung.
  • Menurunkan tingkat oksigen dalam darah sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras agar oksigen masuk ke seluruh tubuh.
  • Mengandung nikotin sehingga menyebabkan produksi hormon adrenalin, meningkatkan tekanan darah, dan membuat jantung berdetak lebih cepat.

Baca juga: Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita, Faktor Penyakit Jantung yang Jadi Penyebab Kematian Nomor Satu

Perokok pasif juga terdampak

Bukan hanya merokok secara aktif, perokok pasif yang terpapar asap rokok tetap berpotensi mengalami masalah kesehatan.

Orang dewasa dan anak-anak yang menghirup asap berisiko lebih tinggi terkena penyakit. Mereka memiliki sekitar 30 persen peningkatan risiko penyakit jantung.

Paparan asap rokok sangat berisiko bagi anak-anak dan bayi, serta meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi (SUDI), bronkitis, pneumonia, dan asma .

Baca juga: 8 Makanan yang Harus Dihindari Setelah Terkena Serangan Jantung

Manfaat berhenti merokok

Ilustrasi berhenti merokok Nopphon Pattanasri Ilustrasi berhenti merokok
Dilansir dari Medical News Today, berhenti merokok meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko mengalami serangan jantung lagi.

Penelitian pada 2019 menunjukkan, mereka yang berhenti merokok mengurangi risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan dibandingkan mereka yang terus merokok. Manfaat ini bahkan bisa terlihat hanya dalam waktu satu tahun.

Berikut manfaat yang akan didapatkan dari berhenti merokok:

  • Peningkatan harapan hidup hingga 10 tahun
  • Mengurangi risiko kanker tertentu dan penyakit kronis
  • Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan
  • Mendukung kesehatan ibu hamil dan bayinya
  • Mengurangi beban keuangan pada pasien yang merokok
  • Penurunan risiko perokok pasif untuk keluarga, teman, rekan kerja, dan lainnya

Berhenti merokok lebih awal dapat meningkatkan kesehatan pasien serangan jantung dan secara keseluruhan.

Di sisi lain, orang yang sehat juga harus berhenti merokok agar terhindar dari risiko menderita penyakit kardiovaskular.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Redakan Stres? Berikut Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com