Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah WNI di Jepang Sekolahkan Anak ke TK yang Jumlah Muridnya Hanya 2 Orang

Kompas.com - 04/05/2023, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepasang suami-istri (pasutri) yang merupakan WNI di Jepang menyekolahkan anaknya ke TK yang jumlah muridnya hanya 2 orang.

Kisah tersebut viral di media sosial yang salah satunya diunggah oleh akun ini yang mengunggah ulang video asli milik akun @omen_said.

"Salah satu TK di Jepang 2023 ini hanya ada 2 murid," tulis pengunggah.

"Ini adalah cerita dari salah satu keluarga kecil orang Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak

Baca juga: Saat Banyak Sekolah di Jepang Tutup akibat Resesi Seks...

Isi video

Pengunggah mengatakan, TK yang jumlah muridnya hanya 2 anak itu berada jauh dari tempat tinggal WNI tersebut.

WNI itu tidak menyekolahkan anaknya di TK lain lantaran sekolah untuk anak usia dini di sekitar tempat tinggalnya sudah tutup karena ketiadaan murid.

Pada penerimaan murid baru 2023, TK yang menerima anak WNI tersebut hanya memiliki 2 murid. Jumlah ini sudah termasuk anak WNI.

"Upacara penyambutan Muridpun tetap dilaksanakan walaupun hanya ada 2 Murid," jelas pengunggah.

"Dengan Tenaga pengajar yang berkualitas & sekolah yang bagis ini rasanya sangat disayangkan," tambahnya.

Baca juga: Hilang 2 Tahun, Seorang WNI Ditemukan Tewas dalam Koper di Jepang

Lantas, bagaimana cerita sebenarnya, dan benarkah memang hanya ada 2 murid di sekolahan tersebut?

Penjelasan pengunggah

Di Jepang jarang ada warga yang memiliki sepeda motor karena sejumlah alasan. Abby Chung/pexels Di Jepang jarang ada warga yang memiliki sepeda motor karena sejumlah alasan.

Kompas.com menghubungi Omen Said selaku pemilik akun @omen_said yang awalnya mengunggah kisah anak WNI di Jepang bersekolah di TK dengan jumlah murid hanya 2 anak tersebut.

Omen adalah WNI yang tinggal di Prefektur Ishikawa, Jepang dan bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik. Ia sudah tinggal di Jepang selama 5 tahun.

Ia mengatakan bahwa kisah tersebut ia terima langsung dari wanita berinisial M yang sudah bersuami dan memiliki anak.

M bersama keluarganya tinggal di Jepang sejak 2021 di Kota Tsu, Prefektur Mie, Jepang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com