Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Kompas.com - 25/04/2024, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang mengidap katarak berhasil pulih setelah menjalani operasi di Korea Selatan.

Samuel Paul (57), nama pria tersebut, menderita katarak yang membuat penglihatannya semakin kabur, sehingga menyulitkan aktivitasnya sehari-hari.

Dia mengaku telah mengunjungi sejumlah rumah sakit di Indonesia untuk menjalani pengobatan katarak.

Samuel bahkan terbang ke Penang, Malaysia untuk berobat, tetapi lagi-lagi tak membuahkan hasil karena kondisi yang dinilai sulit.

"Saya mengunjungi rumah sakit di Jakarta, Indonesia dan Penang, Malaysia untuk berobat, namun diberi tahu bahwa pengobatannya sulit," ujarnya, seperti diberitakan Newsis, Senin (1/4/2024).

Baca juga: Gejala Katarak yang Muncul Setelah Usia 40 Tahun


Terbang ke Korea untuk jalani operasi katarak

Hingga pada Juli 2023, staf medis dari Konyang University Hospital mengunjungi salah satu rumah sakit di Jawa Tengah untuk memberikan layanan medis.

Saat itu, dokter-dokter setempat merekomendasikan agar pasien menerima perawatan dari staf medis Korea.

Atas rekomendasi tersebut, di tahun yang sama, Samuel pun langsung terbang dari Indonesia ke Daejeon, Korea Selatan untuk menerima pengobatan dan perawatan.

Profesor di Konyang University Hospital, Jang Young-seok, yang bertanggung jawab atas pengobatan tersebut menilai, Samuel mengidap katarak kutub posterior di kedua matanya.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, katarak adalah kondisi saat lensa mata yang biasanya bening menjadi keruh.

Sementara itu, katarak kutub posterior ditandai dengan kekeruhan berwarna putih di tengah kapsul posterior, sebuah lapisan untuk membungkus serat lensa mata.

Katarak jenis ini umumnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak bergejala. Namun, saat berkembang, katarak kutub posterior akan memengaruhi kualitas penglihatan penderita.

Jang Young-seok pada awal April lalu mengungkapkan, kekeruhan kapsul posterior pada pria asal Indonesia yang menjadi pasiennya terpantau cukup parah.

Baca juga: Cermati 7 Gejala Katarak sejak Dini

Halaman:

Terkini Lainnya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com