Gangguan pernapasan yang berhubungan dengan tidur sering menyebabkan lansia mendengkur berat, yang dapat menyebabkan gairah malam hari dan menghasilkan perasaan kantuk yang berlebihan di siang hari.
Gangguan tersebut juga dianggap sebagai prediktor untuk kondisi medis lainnya, seperti gagal jantung kongestif, infark miokard, dan stroke.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau
Periodic limb movements (gerakan tungkai berkala) adalah gerakan lengan dan kaki yang tidak disengaja dan berulang selama tidur, dan terjadi lebih dari 15 kali per jam tidur.
Sedangkan restless legs syndrome (sindrom kaki gelisah) adalah gangguan neurologis, ditandai dengan keinginan yang kuat untuk menggerakkan kaki saat tubuh sedang istirahat.
Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan terbangun di malam hari yang menyebabkan penderitanya terjaga dan kelelahan keesokan harinya.
Studi telah menunjukkan tingkat prevalensi untuk kondisi ini hampir dua kali lipat seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Alasan Perlunya Batasi Akses Media Digital Anak, Hindari Obesitas hingga Gangguan Tidur
Orang umumnya bermimpi paling banyak selama fase tidur REM. Mereka yang mengalami gangguan perilaku tidur REM secara fisik akan mewujudkan impian mereka.
Hal ini menyebabkan gerakan acak yang berpotensi penderitanya berisiko mendapatkan cedera tubuh. Gangguan ini terbukti sangat umum terjadi pada pria lanjut usia.
Selain itu, ada juga hubungan antara gangguan ini dan kondisi neurologis degeneratif seperti penyakit parkinson dan demensia lewy body.
Tindakan mungkin termasuk mengunci jendela, meletakkan kasur di lantai, dan mengeluarkan benda berbahaya dari kamar tidur yang dapat menyebabkan cedera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.