Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lansia Cenderung Lebih Mudah Mengalami Insomnia? Berikut Alasannya

Kompas.com - 02/05/2023, 19:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Insomnia adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur seseorang.

Hal tersebut membuat penderitanya menjadi sulit tidur, akibatnya dapat mengurangi energi dan mood hingga berpengaruh terhadap kesehatan.

Seseorang dapat mengalami insomnia jangka pendek (akut) yang berlangsung selama berhari-hari atau beberapa minggu.

Namun, beberapa orang bisa mengalami insomnia jangka panjang (kronis) selama satu bulan atau bahkan lebih lama.

Gejala insomnia bisa berbeda-beda, mulai dari kesulitan untuk memulai tidur, tidak dapat mempertahankan tidur, hingga bangun terlalu cepat dan tidak dapat tidur kembali.

Baca juga: 7 Penyebab Insomnia yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia, antara lain:

  • Riwayat keluarga atau genetik
  • Perbedaan aktivitas otak, yakni memiliki otak yang lebih aktif
  • Faktor medis dan kondisi kesehatan mental
  • Insomnia karena stress
  • Jadwal kerja atau perjalanan
  • Kebiasaan tidur yang buruk dan jadwal tidak teratur
  • Lingkungan tidur yang tidak nyaman
  • Makan terlalu larut malam atau sebelum tidur
  • Insomnia akibat efek obat-obatan
  • Kafein, nikotin, dan alkohol.

Baca juga: 6 Ramuan Herbal untuk Mengatasi Insomnia, Apa Saja?

Insomnia pada lansia

ilustrasi insomnia lebih mudah dialami oleh lansia.Freepik/nongsurachi ilustrasi insomnia lebih mudah dialami oleh lansia.

Diketahui, orang tua atau lansia memiliki kecenderungan lebih rentan mengalami insomnia.

Dalam sebuah studi yang bertajuk Insomnia in the Older Adult, lansia cenderung memiliki lebih banyak gangguan komorbiditas atau penyakit bawaan hingga mengonsumsi banyak obat.

Hal tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko insomnia atau gangguan tidur.

Penuaan juga dikaitkan dengan sejumlah perubahan dalam kontinuitas tidur. Banyak lansia yang mengalami kesulitan tidur, susah nyenyak, atau bangun terlalu dini.

Faktor-faktor seperti lingkungan kamar tidur, obat-obatan, hingga gangguan medis dan kejiwaan pada lansia juga dapat meningkatkan risiko insomnia.

Baca juga: 6 Manfaat Daun Sirsak: Cegah Insomnia, Kanker, dan Asam Urat

Penyebab insomnia pada lansia

Dilansir Mayoclinic, insomnia menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Beberapa alasan atau faktor yang memengaruhinya adalah sebagai berikut:

1. Perubahan pola tidur

Seseorang akan sering mengalami tidur kurang nyenyak seiring bertambahnya usia. Suara bising atau perubahan lain di lingkungan kamar tidur lebih mudah membangunkan Anda.

Selain itu, jam biologis internal juga menjadi cepat, sehingga Anda lebih cepat lelah di malam hari dan bangun lebih awal di pagi hari.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com