Meski begitu, lansia umumnya masih membutuhkan jumlah tidur yang sama seperti orang yang lebih muda.
Lansia mulai kurang aktif secara fisik maupun sosial, dan kurangnya aktivitas dapat mengganggu atau memengaruhi tidur malam yang nyenyak.
Semakin seseorang kurang aktif, semakin besar kemungkinan mereka untuk tidur siang setiap hari.
Hal itu kemudian dapat mengganggu pola tidur di malam hari dan menyebabkan mereka mengalami insomnia.
Baca juga: 7 Tanaman yang Bisa Mengundang Kantuk, Cocok untuk Penderita Insomnia
Masalah kesehatan juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa orang-orang di usia tua lebih rentan mengalami insomnia.
Nyeri kronis akibat kondisi medis tertentu, seperti artritis atau masalah punggung, depresi, dan kecemasan, dapat mengganggu kualitas tidur dan menyebabkan insomnia.
Sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari akibat masalah prostat atau kandung kemih, juga dapat mengganggu tidur.
Selain itu, sleep apnea dan sindrom kaki gelisah juga cenderung dialami seseorang seiring bertambahnya usia.
Orang yang lebih tua atau lansia biasanya menggunakan lebih banyak obat resep daripada orang dewasa lebih muda, dengan berbagai alasan kesehatan.
Dan beberapa obat dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami insomnia atau sulit untuk tidur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.