KOMPAS.com - Insomnia adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur dan membuat penderitanya kesulitan untuk tidur.
Tidak hanya dapat mengurangi energi dan mood, insomnia juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan hingga mudah terserang penyakit
Penderita dapat mengalami insomnia jangka pendek (akut) yang berlangsung selama berhari-hari atau beberapa minggu.
Namun, beberapa orang bisa mengalami insomnia jangka panjang (kronis) selama satu bulan atau lebih.
Penyebab insomnia kronis umumnya adalah karena stres, trauma, atau kebiasaan-kebiasaan lain yang mengganggu tidur.
Baca juga: Susah Tidur? Ini Obat Tidur Alami agar Cepat Terlelap
Dilansir dari laman Mayoclinic, berikut beberapa penyebab seseorang mengalami insomnia:
Kekhawatiran tentang suatu hal seperti pekerjaan, kesehatan, keuangan, atau keluarga dapat membuat pikiran seseorang tetap aktif di malam hari. Hal ini yang kemudian menyebabkan orang sulit untuk tidur.
Selain itu, peristiwa atau trauma kehidupan yang penuh tekanan juga dapat menyebabkan insomnia.
Misalnya, kematian atau penyakit orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan.
Ritme aktivitas harian Anda bisa bertindak sebagai jam internal, memandu hal-hal seperti siklus tidur-bangun, metabolisme, dan suhu tubuh Anda.
Ketika ritme aktivitas harian Anda terganggu, tubuh Anda ikut menyesuaikan sehingga dapat menyebabkan insomnia.
Penyebabnya tersebut bisa karena bekerja pada shift akhir atau awal, atau sering berganti shift. Termasuk jet lag karena bepergian melintasi beberapa zona waktu.
Baca juga: 4 Alasan Mengapa Insomnia Lebih Rentan di Usia Tua
Kebiasaan atau jadwal tidur yang tidak teratur juga dapat menyebabkan insomnia. Terutama aktivitas yang merangsang sebelum tidur, lingkungan tidur yang tidak nyaman, makan atau menonton TV juga bisa menjadi penyebab.
Komputer, TV, video game, smartphone, atau layar lain yang Anda tatap dalam waktu yang lama sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur Anda.