Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Shunsaku Sagami yang Sukses Jadi Triliuner Terbaru Jepang di Usia 32 Tahun?

Kompas.com - 01/05/2023, 13:45 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Shunsaku Sagami, pendiri dan CEO M&A Research Institute Holdings sukses mendapat gelar sebagai triliuner terbaru di Jepang di usia yang baru menginjak 32 tahun.

Perusahaan Sagami bergerak di bidang layanan merger dan akuisisi (M&A) dan layanan situs pemasaran di Jepang.

Meski menjadi triliuner, Shunsaku Sagami bukanlah orang yang menekuni industri tersebut sejak awal.

Namun, ia berhasil membuktikan kemampuannya dalam waktu yang cukup singkat.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Miliarder Sleman Dapat Uang Ganti Rugi hingga Rp 12 Miliar dari Proyek Tol Yogya-Bawen, Beli Tanah dan Mobil


Awal terjun ke industri M&A

Dilansir dari situs resmi perusahaannya , Shunsaku Sagami lahir pada tahun 1991. Ia merupakan lulusan dari Universitas Kobe.

Pada September 2013, Sagami bekerja di MicroAd Co., Ltd. untuk mengembangkan algoritma periklanan saat dia berusia 20 tahun.

Pada 2015, ia kemudian mendirikan perusahaan mode media bernama Alpaca. Namun, perusahaan ini diakuisisi oleh Vector, agen hubungan masyarakat yang terdaftar di Tokyo. Selanjutnya, Alpaca berganti nama menjadi Smart Media.

Forbes menyebut, meski tidak lagi memegang kendali, Sagami yang saat itu berusia pertengahan dua puluhan, tetap bekerja di Smart Media sekaligus membantu proses akuisisi atau perusahaan peralihan.

Selama bekerja, Sagami sering menemukan proses pembuatan kesepakatan antar perusahaan yang berjalan tidak efisien.

Di saat yang sama, dia juga menyaksikan bisnis kakeknya terpaksa gulung tikar karena tidak ada penerus yang melanjutkan.

Dari situlah, Sagami tergerak untuk membuat penggabungan perusahaan dan akuisisi yang membahas penggabungan atau pengambil alihan di antara dua perusahaan.

Baca juga: Negara dengan Miliarder Terbanyak 2023 Versi Forbes, Adakah Indonesia?

Punya perusahaan sendiri

Akhirnya, perusahaan milik Shunsaku Sagami bernama M&A Research Institute Inc resmi berdiri pada Oktober 2018 di Distrik Chiyoda, Tokyo, Jepang.

Melalui usahanya, Sagami termotivasi untuk membantu usaha UKM Jepang. Ini salah satunya dilatar belakangi fakta bahwa lebih dari 99 persen perusahaan di Jepang adalah UKM sedangkan sekitar dua pertiganya tidak memiliki penerus.

Financial Times menyebut, perusahaan yang berganti nama menjadi M&A Research Institute Holdings Inc ini memberikan layanan bergerak merger dan akuisisi (M&A) dan situs pemasaran di Jepang.

M&A menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk menjangkau antara calon pembeli dan penawar yang akan menjual bisnisnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com