Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau

Kompas.com - 14/08/2021, 20:45 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com -  Ada bermacam-macam gangguan tidur, salah satunya adalah berbicara di dalam tidur atau mengigau.

Gangguan tidur yang terkadang disebut juga dengan istilah somniloguy ini terjadi pada separuh jumlah penduduk dunia.

Jika menelaah soal penyebabnya, gangguan tidur ini diduga memiliki beragam latar belakang yang bisa mendasari.

Mulai dari stres, perasaan terlalu bahagia yang terbawa ke alam mimpi, hingga faktor genetik turun-menurun.

Dr Kannan Ramar dari Mayo Clinik Minnesota Amerika Serikat mengatakan bahwa hingga kini para ilmuwan belum menemukan jawaban pasti mengapa somniloguy bisa terjadi, dan apa penyebab pasti yang bisa melatarbelakanginya.

Baca juga: Hati-hati, Mimpi Buruk Bisa Jadi Penanda Ada Masalah dalam Diri

Berbagai penyebab

Ilustrasi tidurPEXELS/ANDREA PIACQUADIO Ilustrasi tidur
Dilansir dari CNN, durasi mengigau bervariasi pada masing-masing orang. Ada yang cuma berlangsung singkat selama 30 detik, ada yang berjalan lebih lama hingga hitungan menit.

Rebecca Robbins, ilmuwan yang mempelajari soal tidur dari Harvard Medical School mengatakan bahwa kalimat yang keluar dari orang yang tengah mengigau bisa berupa kata-kata tak beraturan atau malah kalimat utuh yang tertata rapi.

Meski belum bisa dipastikan penyebab pastinya, namun beberapa dugaan dikemukakan oleh para ilmuwan.

Baca juga: Membakar Lemak dengan Makan Cokelat Selepas Bangun Tidur

Selain faktor genetik, stres dan pengonsumsian alkohol yang berlebihan, ditengarai somniloguy juga bisa disebabkan oleh gangguan mental berupa anxiety.

"Anxiety bisa berkontribusi terhadap penyebab gangguan berbicara ketika tidur. Seseorang bisa saja mengekspresikan perasaannya atau kekhawatirannya yang disimpannya sepanjang hari," ujar Robbins.

Sebuah penelitian yang melibatkan 230 responden mendapatkan bahwa kata yang sering diucapkan seseorang ketika mengigau adalah kata "tidak."

Baca juga: Menakar Lama Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Rentang Usia

Pencegahan dan pengobatan

Mengigau bisa mengganggu pasangan tidur. Unsplash/Damir Spanic Mengigau bisa mengganggu pasangan tidur.
Dilansir dari WebMD, tak ada yang bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya gangguan tidur somniloguy ini.

Meskipun begitu, upaya meredakan stres dan mengusahakan waktu tidur yang cukup banyak dipercaya bisa meminimalkan datangnya gangguan ini.

Begitu juga dengan mengurangi konsumsi alkohol atau kafein yang bisa menganggu jadwal tidur, juga diyakini bisa mengurangi frekuensi gangguan somniloguy muncul.

Meski gangguan ini tak membahayakan kesehatan, namun jika pasangan tidur sudah merasa sangat terganggu dengan somniloguy yang Anda alami, maka Anda perlu berkonsultasi ke pihak medis.

Biasanya dokter akan menyarankan Anda dan pasangan tidur mencatat pola tidur dan gangguan yang Anda alami selama kurun waktu tertentu, juga mencatat daftar makanan dan minuman yang diambil sebelum berangkat tidur.

Setelah semua data terkumpul, baru dokter bisa membuat diagnosa yang tepat, yang nantinya bisa digunakan untuk mengurangi atau menyembuhkan gangguan tidur yang ada.

Baca juga: 7 Cara agar Tidur Lebih Nyenyak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com