Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mengobati Diabetes dengan Perubahan Pola Hidup Sehat, Apa Saja?

Kompas.com - 02/05/2023, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes adalah kondisi yang ditandai dengan kadar gula darah berlebih dalam tubuh.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang bisa berlangsung dalam waktu lama. Selain itu, diabetes juga bisa dialami oleh berbagai kalangan, mulai dari dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Jika tidak segera diobati, diabetes bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan, seperti penyakit jantung, stroke, dan lainnya.

Diketahui, diabetes bisa diobati dengan pemberian insulin dan penggunaan obat-obatan yang secara teratur dapat menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Meskipun begitu, diabetes ternyata bisa diobati dengan melakukan perubahan pola hidup sehat.

Lantas, bagaimana cara mengobati diabetes dengan perubahan pola hidup sehat?

Baca juga: Benarkah Kulit Leher Menghitam Tanda Penyakit Diabetes? Ini Kata Dokter

Cara mengobati diabetes dengan perubahan pola hidup sehat

Cara mengobati diabetes tipe 2 pada anak, meliputi makan yang sehat berimbang, olahraga, dan rajin cek kadar gula darah. Cara mengobati diabetes tipe 2 pada anak, meliputi makan yang sehat berimbang, olahraga, dan rajin cek kadar gula darah.
1. Hindari minuman yang mengandung gula

Dikutip dari Mayo Clinic, perubahan pola hidup untuk penderita diabetes yang pertama adalah dengan menghindari minuman yang mengandung gula.

Selain tinggi kalori dan sedikit nutrisi, minuman yang mengandung gula dapat menyebabkan gula darah naik dengan cepat. Sehingga penderita diabetes wajib untuk menghindarinya.

Beberapa minuman mengandung gula yang wajib dihindari, seperti soda, jus, dan minuman olahraga. 

2. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Cara mengobati diabetes selanjutnya adalah dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur.

Aktivitas fisik adalah bagian penting dari rencana manajemen diabetes. Saat berolahraga, otot akan menggunakan gula (glukosa) untuk energi.

Selain itu, aktivitas fisik secara teratur juga membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efisien.

Semakin berat seseorang melakukan latihan fisik, maka akan semakin lama efeknya yang akan bertahan.

Namun, aktivitas ringan seperti melakukan pekerjaan rumah, berkebun, atau berjalan kaki dalam waktu lama juga dapat berpengaruh dalam manajemen pengendalian gula darah seseorang. 

Baca juga: Kenali 5 Tanda Awal Diabetes yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

3. Rutin cek kadar gula darah

Mengetahui cara cepat menurunkan gula darah dengan aman sangat penting untuk penderita diabetes.Shutterstock/Suriyawut Suriya Mengetahui cara cepat menurunkan gula darah dengan aman sangat penting untuk penderita diabetes.

Jika Anda menderita diabetes dan jarang untuk mengecek kadar gula darah, maka mulai sekarang Anda harus mulai rutin melakukan pengecekan kadar gula darah.

Anda bisa memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah berolahraga, terutama jika setelah mengonsumsi insulin atau obat yang menurunkan gula darah. 

Baca juga: 9 Tanda Diabetes yang Bisa Dilihat dari Kulit, Apa Saja?

4. Pilih karbohidrat yang lebih sehat

Dilansir dari Diabetes UK, semua karbohidrat dapat memengaruhi kadar glukosa darah. Jadi penting untuk mengetahui makanan mana yang mengandung karbohidrat dan kemudian mengatur porsinya.

Berikut adalah beberapa sumber karbohidrat yang sehat:

  • Biji-bijian utuh seperti beras merah, soba, dan gandum utuh
  • Buah-buahan denagan indeks glikemik rendah.
  • Sayur-sayuran.
  • Kacang-kacangan seperti buncis dan lentil.
  • Susu seperti yogurt dan susu tanpa pemanis.

Selain memilih karbohidrat yang sehat, penting juga untuk mengurangi makanan rendah serat seperti roti putih, nasi putih, dan sereal olahan.

5. Kurangi asupan garam

Ilustrasi garam. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi garam.
Mengonsumsi garam secara berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, ketika Anda menderita diabetes, maka sudah pasti lebih berisiko terhadap semua kondisi tersebut.

Untuk itu, mulai sekarang cobalah untuk membatasi diri untuk tidak banyak mengonsumsi garam.

Usahakan untuk membatasi konsumsi garam maksimal 6 gram (satu sendok teh) sehari, termasuk makanan kemasan seperti camilan yang sudah mengandung garam.

6. Menurunkan berat badan

Dikutip dari WebMD, salah satu cara untuk mengobati diabetes adalah dengan menurunkan berat badan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan mengurangi risiko diabetes hingga 60 persen. Ini terjadi setelah seseorang kehilangan sekitar 7 persen dari berat badan mereka dengan perubahan olahraga dan diet.

Orang dengan pradiabetes direkomendasikan kehilangan setidaknya 7-10 persen dari berat badan mereka untuk mencegah perkembangan penyakit.

Lebih banyak penurunan berat badan akan menghasilkan manfaat yang lebih besar 

Baca juga: Diabetes Tipe 2: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Komplikasi, dan Pencegahannya

7. Kelola stres

Stres dapat memicu lonjakan dalam kadar gula darah dalam tubuh. Hal itu juga terjadi saat Anda merasa cemas.

Mengelola stres merupakan salah satu cara untuk mengobati kenaikan gula darah dalam tubuh.

Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres, mulai dari berolahraga, menonton hiburan, melalui pernapasan dalam, yoga, atau hobi yang membuat Anda rileks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com