Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bangunan Kuno Bisa Bertahan Ribuan Tahun hingga Kini? Ini Penjelasan Arkeolog

Kompas.com - 01/05/2023, 17:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet ramai membicarakan bangunan-bangunan kuno yang dibangun zaman dulu dan masih awet hingga kini.

Obrolan tersebut muncul dalam unggahan akun Twitter ini pada Rabu (26/4/2023).

Melalui unggahannya, warganet tersebut bertanya mengenai alasan bangunan seperti Tembok Besar China dan Candi Borobudur bisa tetap kokoh hingga saat ini.

"Kenapa ya bangunan-bangunan zaman dulu itu kokoh, kuat, dan tahan lama bahkan bisa berdiri ratusan bahkan ribuan tahun? Apa rahasianya?" tulis pengunggah.

Sebagai catatan, Tembok Besar China dibangun pada era Kaisar Qin Shi Huang di tahun 221 SM. Sementara Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra antara 750-842 Masehi.

Hingga Senin (1/5/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,9 juta kali, disukai 36.300 akun Twitter, dan dibagikan 2.348 kali.

Baca juga: Menelaah Tembok Besar China


Penjelasan arkeolog

Profesor dari Departemen Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Agus Aris Munandar mengungkapkan, ada bangunan bersejarah yang memang bisa bertahan hingga sekarang. Namun kenyataannya, ada lebih banyak bangunan yang rusak.

"Ya sedikit sebenarnya yang bertahan," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (1/5/2023).

Ia menjelaskan, ada dua sebab utama mengapa sebuah bangunan mengalami kerusakan.

Yang pertama adalah faktor alam, seperti bencana alam atau serangan hewan yang membuat bangunan rusak.

Kedua adalah faktor manusia, seperti konflik, diabaikan, diruntuhkan, atau diganti bangunan baru.

"Yang bertahan itu karena tidak terkena gangguan dari sebab satu dan dua," lanjutnya.

Agus menambahkan, bangunan yang bahannya bagus, kuat, dan tahan cuaca tetap akan rusak jika tidak secara sengaja dirawat oleh manusia.

Ketika ada yang rusak, menurutnya, ada dua opsi yang akan muncul.

"Dibiarkan rusak atau sekalian dihancurkan. Kalau ada nilai penting di dalam bangunan itu, barulah diadakan perbaikan," jelas dia.

Baca juga: Jembatan Tertua di Dunia, Kuat Bertahan Ribuan Tahun karena Ini...

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com