Penyebab perselingkuhan menurut Ratna, antara lain:
Selain penyebab, terdapat juga faktor pendukung terjadinya perselingkuhan dengan dibagi antara pria dan wanita.
“Faktor pria melakukan selingkuh lantaran ia lebih berani untuk mengambil risiko dan merasa ada sensasi yang menantang,” ungkap Ratna.
Sedangkan faktor wanita melakukan perselingkuhan karena lebih luwes atau fleksibel, lebih mudah menarik perhatian, dan lebih mudah “bermain” hati.
“Menurut penelitian, wanita yang lebih sering berselingkuh dibanding pria. Terlebih saat ini ada aplikasi foto, sehingga bisa lebih terlihat cantik dan mudah untuk diakses,” jelasnya.
Faktor lainnya adalah kondisi keuangan untuk gaya hidup, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuangan yang baik.
“Termasuk berselingkuh untuk memperbaiki kondisi keuangan untuk pamer gaya hidup dan foya-foya, kemudian diposting di dunia maya,” terangnya.
Namun, perselingkuhan dalam pemikiran logis itu bisa diterima.
“Sebenarnya mungkin sebagai orang normal logikannya saat dibandingkan (antara pasangan dan selingkuhan) tidak jalan, lebih mengenal pasangannya daripada selingkuhan,” tuturnya.
Baca juga: Ramai soal Gonta-ganti Warna Rambut Disebut Bentuk Self Harm, Ini Kata Psikolog
Ratna menjelaskan, penyembuhan itu bisa dilakukan beberapa alternatif terapi, seperti:
"Apakah semua terapi diterapkan pada satu orang? Tentu tidak. Jadi dilihat seberapa dalam kasusnya, seberapa besar kebutuhannya untuk sembuh," ucapnya.
Termasuk salah satu kasusnya bagi seseorang yang pernah ketahuan selingkuh dan merasa tidak layak untuk kembali mempunyai pasangan. Terapi yang bisa digunakan adalah CBT.
"Harus dengan panduan psikolog, karena memang bukan hanya sekedar mengungkapkan dengan kata-kata, namun juga ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui," terangnya.
Baca juga: Studi Terbaru: Wanita Lebih Mudah Selingkuh Dibanding Pria
Ratna menjelaskan sejumlah cara agar tidak berselingkuh sebagai berikut:
Baca juga: Ramai soal Video Cara Mengatasi Tantrum pada Anak, Ini Tips dari Psikolog