Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Perilaku Selingkuh Tidak Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Kompas.com - 27/04/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Penyebab selingkuh

Penyebab perselingkuhan menurut Ratna, antara lain:

  • Ada kesempatan untuk berselingkuh.
  • Mampu dari segi fisik, mental, finansial.
  • Ada daya tarik tersendiri dari orang lain yang tidak ada di pasangan, dalam hal ini lawan jenis.
  • Hubungan yang kurang harmonis.
  • Hubungan yang terlalu datar atau tawar hingga terasa jenuh.
  • Hubungan yang tidak banyak komunikasi.

Faktor pendukung selingkuh

Selain penyebab, terdapat juga faktor pendukung terjadinya perselingkuhan dengan dibagi antara pria dan wanita.

“Faktor pria melakukan selingkuh lantaran ia lebih berani untuk mengambil risiko dan merasa ada sensasi yang menantang,” ungkap Ratna.

Sedangkan faktor wanita melakukan perselingkuhan karena lebih luwes atau fleksibel, lebih mudah menarik perhatian, dan lebih mudah “bermain” hati.

“Menurut penelitian, wanita yang lebih sering berselingkuh dibanding pria. Terlebih saat ini ada aplikasi foto, sehingga bisa lebih terlihat cantik dan mudah untuk diakses,” jelasnya.

Faktor lainnya adalah kondisi keuangan untuk gaya hidup, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuangan yang baik.

“Termasuk berselingkuh untuk memperbaiki kondisi keuangan untuk pamer gaya hidup dan foya-foya, kemudian diposting di dunia maya,” terangnya.

Namun, perselingkuhan dalam pemikiran logis itu bisa diterima.

“Sebenarnya mungkin sebagai orang normal logikannya saat dibandingkan (antara pasangan dan selingkuhan) tidak jalan, lebih mengenal pasangannya daripada selingkuhan,” tuturnya.

Baca juga: Ramai soal Gonta-ganti Warna Rambut Disebut Bentuk Self Harm, Ini Kata Psikolog

Terapi penyembuhan perilaku selingkuh

Ratna menjelaskan, penyembuhan itu bisa dilakukan beberapa alternatif terapi, seperti:

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT), menata atau mepmperbaiki pemahaman yang negatif, kemudian diperbaiki perilakunya secara bertahap.
  • Emosionally Focus Therapy (EFT), mengekspresikan atau memperlihatkan perasaan dan emosi antar pasangan, kemudian komunikasi bisa berjalan lebih baik.
  • Solution Focus Therapy (SFT), mengungkapkan problem atau masalah pribadi antar pasangan, kemudian pasangan memberikan kepercayaan dan dukungan untuk menyelesaikan masalah.
  • Narrative Therapy, menjelaskan dengan kata-kata menenangkan atau meneduhkan untuk membangun komunikasi dan kepercayaan masing-masing. 

"Apakah semua terapi diterapkan pada satu orang? Tentu tidak. Jadi dilihat seberapa dalam kasusnya, seberapa besar kebutuhannya untuk sembuh," ucapnya.

Termasuk salah satu kasusnya bagi seseorang yang pernah ketahuan selingkuh dan merasa tidak layak untuk kembali mempunyai pasangan. Terapi yang bisa digunakan adalah CBT.

"Harus dengan panduan psikolog, karena memang bukan hanya sekedar mengungkapkan dengan kata-kata, namun juga ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui," terangnya.

Baca juga: Studi Terbaru: Wanita Lebih Mudah Selingkuh Dibanding Pria

Cara untuk mencegah perselingkuhan agar tidak terulang

Ratna menjelaskan sejumlah cara agar tidak berselingkuh sebagai berikut:

  • Kontrol atas ambisi diri, khususnya berselingkuh lebih dikuatkan.
  • Lebih membuka diri kepada pasangan, termasuk masalah dan meminta maaf atas kesalahan yang ada sehingga bisa diperbaiki.
  • Mematangkan dan memperbarui komitmen yang ada.
  • Menentukan satu tujuan yang sama.
  • Melakukan berbagai kegiatan bersama yang menyenangkan.

Baca juga: Ramai soal Video Cara Mengatasi Tantrum pada Anak, Ini Tips dari Psikolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Cara Bikin Akun SSCASN untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Kronologi Kecelakaan Bus Study Tour SMP PGRI Wonosari di Jombang, 2 Orang Meninggal

Tren
6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

6 Manfaat Singkong untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengurangi Tekanan Darah

Tren
Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Aplikasi Prakiraan Cuaca Deteksi Badai Petir saat Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah

Tren
Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Kronologi Bus Rombongan Siswa MIN 1 Pesisir Barat Terperosok ke Jurang di Tanggamus, Lampung

Tren
Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA dan Mandiri Selama Libur dan Cuti Bersama Waisak 2024

Tren
Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Skandal Transfusi Darah di Inggris, Picu Puluhan Ribu Orang Tertular HIV dan Hepatitis

Tren
Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Dibuka Juni, Simak Syarat dan Cara Cek Formasi CPNS 2024

Tren
Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Ragam Perayaan Waisak di Berbagai Negara, Seperti Apa?

Tren
BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon Tropis 93W, Apa Dampaknya?

Tren
Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Penyebab Anjing Peliharaan Tidur Berlebihan, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Tren
Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com