Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Unggahan Sebut Perilaku Selingkuh Tidak Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Selasa (25/4/2023).

Dalam unggahan itu, terdapat foto dari seseorang yang bertanya orang selingkuh bisa disembuhkan atau tidak.

Pengunggah memberikan keterangan untuk menjawab pertanyaan itu bahwa selingkuh tidak bisa disembuhkan.

“Jawabannya pada jawab gabisa ya. Aku pernah selingkuh sekali dan nyesel bgt. Aku gamau ulangin dan udh ga hubungan sama siapa2 lagi. Aku merasa galayak buat siapapun takut selingkuh itu penyakit,” tulis pengunggah pada keterangannya.

Hingga Kamis (27/4/2023), unggahan itu sudah ditonton lebih dari 1,7 juta kali dan mendapat 11.400 likes.

“Tentu saja (bisa sembuh). Apapun perilaku yang tidak sesuai harapan tentu saja bisa dibantu untuk sesuai harapan, termasuk selingkuh,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Partini menjelaskan, selingkuh sebenarnya perilaku yang bertentangan dengan suara hati setiap individu.

“Karena pada dasarnya setiap insan (individu) diberi potensi untuk setia pada pasangannya,” ujarnya.

Senada, dosen psikologi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo menegaskan, perilaku selingkuh dapat disembuhkan.

“Terkait psikologi atau kejiwaan, masalah atau hambatan psikologi, termasuk selingkuh dapat disembuhkan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

“Namun, tergantung kepada pribadi masing-masing lagi,” lanjutnya.

Ratna menjelaskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa orang yang melakukan perselingkuhan itu masih mempunyai hati nurani.

Kepribadian manusia

Seorang ahli psikolog dari aliran psikodinamika, Sigmund Freud mengatakan, kepribadian manusia dibagi menjadi id, ego dan superego.

Id adalah kepribadian yang menentukan ambisi-ambisinya dalam hidup.

“Seperti bayangan apa yang ingin diinginkan, mimpi dia apa, dia ingin seperti apa,” ujar Ratna.

Kemudian ego adalah kekuatan dirinya yang mendorong dan membantu untuk mewujudkan ambisi tersebut dengan berusaha sekuat tenaga

“Lalu superego adalah sesuatu yang menahan diri seperti hati nurani, kontrol atau rem ambisi. Kalau ada orang yang kapok dari berselingkuh, superegonya berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Jika seseorang berselingkuh terus menerus, berarti superego tersebut tidak berfungsi dengan baik.

“Mengapa superego tidak berfungsi dengan baik? Itu banyak hal yang mempengaruhinya,” tutur Ratna.

Salah satunya, pola asuh yang kurang selama dia di dalam keluarga.

“Bila melakukan tindakan yang salah, dibiarkan saja tidak ada hukuman. Jika berkelakuan baik atau mendapat prestasi tidak ada reward atau penghargaan,” terangnya.

Selain itu, superego yang tidak berfungsi dengan baik bisa dikarenakan seseorang mempunyai role model yang dijadikan idola.

“Kemudian mencontoh dan terobsesi melakukan hal yang sama dengan idolanya meskipun itu salah," kata Ratna.

Dia mengatakan, kekuasaan yang dimiliki juga berpengaruh terhadap superego tersebut.

“Seperti ia menjadi public figure atau kepala keluarga yang mempunyai kuasa di dalam keluarga,” ucapnya.

Dikarenakan kepribadian superego tidak bisa mengendalikan egonya, membuat dirinya walaupun sudah berkeluarga, merasa tidak punya tanggung jawab.

Kepribadian tersebut dipengaruhi juga oleh banyaknya anggapan bahwa komunikasi dengan orang lain baik sesama atau lawan jenis, sekarang menjadi lebih terbuka.

“Nah itu menjadi lebih mudah berselingkuh. Semisal bisa dilakukan sama teman di masa lalu, reuni alumni,” jelasnya.

Penyebab selingkuh

Penyebab perselingkuhan menurut Ratna, antara lain:

Selain penyebab, terdapat juga faktor pendukung terjadinya perselingkuhan dengan dibagi antara pria dan wanita.

“Faktor pria melakukan selingkuh lantaran ia lebih berani untuk mengambil risiko dan merasa ada sensasi yang menantang,” ungkap Ratna.

Sedangkan faktor wanita melakukan perselingkuhan karena lebih luwes atau fleksibel, lebih mudah menarik perhatian, dan lebih mudah “bermain” hati.

“Menurut penelitian, wanita yang lebih sering berselingkuh dibanding pria. Terlebih saat ini ada aplikasi foto, sehingga bisa lebih terlihat cantik dan mudah untuk diakses,” jelasnya.

Faktor lainnya adalah kondisi keuangan untuk gaya hidup, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuangan yang baik.

“Termasuk berselingkuh untuk memperbaiki kondisi keuangan untuk pamer gaya hidup dan foya-foya, kemudian diposting di dunia maya,” terangnya.

Namun, perselingkuhan dalam pemikiran logis itu bisa diterima.

“Sebenarnya mungkin sebagai orang normal logikannya saat dibandingkan (antara pasangan dan selingkuhan) tidak jalan, lebih mengenal pasangannya daripada selingkuhan,” tuturnya.

Terapi penyembuhan perilaku selingkuh

Ratna menjelaskan, penyembuhan itu bisa dilakukan beberapa alternatif terapi, seperti:

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT), menata atau mepmperbaiki pemahaman yang negatif, kemudian diperbaiki perilakunya secara bertahap.
  • Emosionally Focus Therapy (EFT), mengekspresikan atau memperlihatkan perasaan dan emosi antar pasangan, kemudian komunikasi bisa berjalan lebih baik.
  • Solution Focus Therapy (SFT), mengungkapkan problem atau masalah pribadi antar pasangan, kemudian pasangan memberikan kepercayaan dan dukungan untuk menyelesaikan masalah.
  • Narrative Therapy, menjelaskan dengan kata-kata menenangkan atau meneduhkan untuk membangun komunikasi dan kepercayaan masing-masing. 

"Apakah semua terapi diterapkan pada satu orang? Tentu tidak. Jadi dilihat seberapa dalam kasusnya, seberapa besar kebutuhannya untuk sembuh," ucapnya.

Termasuk salah satu kasusnya bagi seseorang yang pernah ketahuan selingkuh dan merasa tidak layak untuk kembali mempunyai pasangan. Terapi yang bisa digunakan adalah CBT.

"Harus dengan panduan psikolog, karena memang bukan hanya sekedar mengungkapkan dengan kata-kata, namun juga ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui," terangnya.

Cara untuk mencegah perselingkuhan agar tidak terulang

Ratna menjelaskan sejumlah cara agar tidak berselingkuh sebagai berikut:

Tanda-tanda pasangan berselingkuh

Partini mengungkapkan, terdapat tanda-tanda yang terlihat jika pasangan berselingkuh.

“Semakin kuat suara hati untuk tidak selingkuh, maka semakin terlihat perilaku resah gelisah, galau, atau khawatir yang terpancar dari individu tersebut,” ucapnya.

Selain itu, juga terdapat beberapa perilaku tidak biasa yang dilakukannya, seperti lebih sensitif dan mudah marah ketika disinggungg mengenai kedekatannya dengan orang lain.

Namun sebaliknya, jika suara hati dari pasangan yang berselingkuh tersebut semakin tertutup, maka semakin nyaman mereka melakukan perilaku tersebut yang bahkan akan dianggap hal yang biasa.

Sementara itu, dikutip dari verywellmind, setidaknya ada 11 tanda jika pasangan berselingkuh yang meliputi:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/27/183000865/ramai-unggahan-sebut-perilaku-selingkuh-tidak-bisa-disembuhkan-benarkah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke