Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Unggahan Sebut Perilaku Selingkuh Tidak Bisa Disembuhkan, Benarkah?

Kompas.com - 27/04/2023, 18:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Id adalah kepribadian yang menentukan ambisi-ambisinya dalam hidup.

“Seperti bayangan apa yang ingin diinginkan, mimpi dia apa, dia ingin seperti apa,” ujar Ratna.

Kemudian ego adalah kekuatan dirinya yang mendorong dan membantu untuk mewujudkan ambisi tersebut dengan berusaha sekuat tenaga

“Lalu superego adalah sesuatu yang menahan diri seperti hati nurani, kontrol atau rem ambisi. Kalau ada orang yang kapok dari berselingkuh, superegonya berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Baca juga: Jeha Trending di Twitter dan Bagaimana jika Pasangan Selingkuh?

Jika seseorang berselingkuh terus menerus, berarti superego tersebut tidak berfungsi dengan baik.

“Mengapa superego tidak berfungsi dengan baik? Itu banyak hal yang mempengaruhinya,” tutur Ratna.

Salah satunya, pola asuh yang kurang selama dia di dalam keluarga.

“Bila melakukan tindakan yang salah, dibiarkan saja tidak ada hukuman. Jika berkelakuan baik atau mendapat prestasi tidak ada reward atau penghargaan,” terangnya.

 

Selain itu, superego yang tidak berfungsi dengan baik bisa dikarenakan seseorang mempunyai role model yang dijadikan idola.

“Kemudian mencontoh dan terobsesi melakukan hal yang sama dengan idolanya meskipun itu salah," kata Ratna.

Baca juga: 7 Tanda Pasangan Selingkuh dengan Teman Kerja

Dia mengatakan, kekuasaan yang dimiliki juga berpengaruh terhadap superego tersebut.

“Seperti ia menjadi public figure atau kepala keluarga yang mempunyai kuasa di dalam keluarga,” ucapnya.

Dikarenakan kepribadian superego tidak bisa mengendalikan egonya, membuat dirinya walaupun sudah berkeluarga, merasa tidak punya tanggung jawab.

Kepribadian tersebut dipengaruhi juga oleh banyaknya anggapan bahwa komunikasi dengan orang lain baik sesama atau lawan jenis, sekarang menjadi lebih terbuka.

“Nah itu menjadi lebih mudah berselingkuh. Semisal bisa dilakukan sama teman di masa lalu, reuni alumni,” jelasnya.

Baca juga: Ramai soal Kebiasaan Bicara Sendiri Dikaitkan dengan Tanda Gangguan Mental dan Orang Cerdas, Benarkah? Ini Kata Psikolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com