KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara terkait video viral dokter dipukuli pasien di Lampung.
Aksi pemukulan itu terjadi di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, Sabtu (22/4/2023).
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes, Arianti Anaya mengatakan, pihaknya akan memberikan pendampingan kepada dua dokter internsip (magang) yang memberikan keterangan selama penyidikan.
"Dalam memberikan keterangan ke kepolisian, dua dokter ini akan kita dampingi. Kemenkes juga akan mengawal proses hukum terkait kasus ini," ujarnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com (26/4/2023).
Kemenkes juga akan mengevaluasi penempatan dokter internsip di Provinsi Lampung untuk memastikan kepala daerah dapat lebih menjamin keamanan dan keselamatan para dokter.
Untuk keamanan, Arianti berkata, kedua dokter magang tersebut akan ditempatkan di RSUD setempat untuk sementara waktu.
Baca juga: Kemenkes Buka Suara soal Video Nakes Bedakan Pelayanan Pasien BPJS dan Umum
Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng mengonfirmasi adanya tindak pemukulan yang dilakukan pasien kepada dokter di Lampung Barat.
Diberitakan Kompas.com Selasa (25/4/2023), insiden itu menimpa dr Carel Triwiyono (29), warga Kota Tangerang yang tengah berdinas di Puskesmas Pajar Bulan.
Pelaku yang berinisial AW (32) itu mulanya tidak terima sakit nyeri di ulu hatinya tidak kunjung sembuh pasca berobat di puskermas tersebut.
"Diduga karena sakitnya tidak langsung sembuh pelaku naik pitam dan mengeroyok korban," tutur Heri.
Sebelumnya, dokter sekaligus korban sudah memberikan melakukan penanganan sesuai SOP puskesmas dan menjelaskan bahwa obat tersebut masih menunggu reaksi.
Dokter juga mengatakan, jika pasien tidak kuat menahan sakitnya, bisa segera ke IGD rumah sakit terdekat.
Setelah dijelaskan, pelaku malah emosi dan melakukan penganiayaan.
Dikutip dari Kompas.com Rabu (26/4/2023), pihak kepolisian berhasi menangkap dua pelaku pengeroyokan dokter itu.
"Sudah kami tangkap, sekarang telah ditahan dan masih proses pemeriksaan lebih lanjut," tutur Heri