Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos dan Dampak yang Terjadi Saat Gerhana Matahari

Kompas.com - 19/04/2023, 19:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

3. Perubahan perilaku pada hewan

Gerhana Matahari dapat menyebabkan perubahan perilaku untuk beberapa hewan, terutama pada hewan-hewan nokturnal.

Hewan nokturnal adalah jenis hewan yang tidur pada siang hari dan beraktivitas pada malam hari, seperti kelelawar.

Andi menyampaikan, perubahan perilaku pada hewan tersebut biasanya akan terjadi selama gerhana berlangsung dan akan kembali normal setelah gerhana Matahari selesai.

Baca juga: Daerah yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023

4. Bisa melihat bintang

Andi mejelaskan bahwa bintang-bintang maupun planet-planet yang saat siang hari tidak dapat terlihat, namun saat gerhana justru dapat dilihat.

"Bintang dan planet tidak dapat terlihat sebelumnya (pada siang hari) karena intensitasnya kalah terang dibandingkan dengan Matahari. Jadi saat gerhana justru bintang dan planet bisa terlihat," ungkapnya.

5. Adanya gangguan dalam komunikasi radio dan navigasi satelit

Gerhana Matahari dapat menyebabkan gangguan yang cukup besar dalam komunikasi radio dan navigasi satelit dikarenakan oleh blackout.

"Blackout adalah gangguan komunikasi pada radio berfrekuensi tinggi yang biasa digunakan oleh radio amatir maupun untuk keperluan militer dan komunikasi pada pesawat," ujar Andi.

Namun, ia mengungkapkan bahwa blackout tersebut hanya terjadi saat gerhana saja. Sementara itu, pada sebelum dan setelah gerhana tidak terjadi.

Baca juga: Jadwal, Daerah, serta Dampak Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023

6. Cuaca menjadi gelap

Andi mengatakan, cuaca menjadi gelap merupakan salah satu dampak yang pasti akan terjadi saat gerhana Matahari berlangsung.

"Saat gerhana Matahari, langit yang tadinya cerah akan berubah menjadi gelap seperti pada malam hari," ungkapnya.

"Ini dikarenakan intensitas sinar Matahari berkurang sehingga cahayanya akan tertutupi," tambahnya.

7. Dapat merusak penglihatan

Salah satu dampak gerhana Matahari yang mungkin dirasakan oleh manusia adalah terganggunya penglihatan, jika melihat gerhana secara langsung tanpa alat bantu.

Untuk itu, Andi mengimbau agar masyarakat menggunakan alat bantu untuk menyaksikan gerhana Matahari, seperti menggunakan kacamata gerhana atau melihatnya dari pantulan air.

Baca juga: Mengenal Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Ratusan Mobil Dinas Pemprov Banten Senilai Rp 25 M Hilang dan Menunggak Pajak Rp 1,2 M

Tren
La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

La Nina Diprediksi Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com