KOMPAS.com - Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang memastikan, gerhana Matahari hibrida akan terjadi di Indonesia pada bulan ini.
"Di penghujung bulan Ramadhan tahun ini, tepatnya 29 ramadhan 1444 H, bertepatan dengan 20 April 2023 akan terjadi fenomena gerhana Matahari hibrida," kata Andi dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Jumat (24/3/2023).
Menurutnya, gerhana Matahari hibrida ini adalah kombinasi antara gerhana Matahari total dan gerhana Mahatahari cincin dalam garis waktu yang sama.
Fenomena ini akan dimulai dengan gerhana Matahari cincin, kemudian berubah menjadi gerhana Matahari total dan kembali menjadi gerhana Matahari cincin dalam waktu singkat.
"Untuk Indonesia memang kebagian jalur gerhana Matahari total, sementara untuk wilayah di Samudera Hindia maupun Pasifik itu kebagian gerhana Matahari cincin," jelas dia.
Baca juga: Manfaat Sinar Matahari bagi Kesehatan Mental
Sebagai informasi, gerhana Matahari hibrida terjadi karena konfigurasi Matahari, Bulan, dan Bumi membentuk satu garis lurus.
Hal ini membuat bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi.
Daerah di Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) Bulan akan mengalami gerhana Matahari total, sementara daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra akan mengalami gerhana Matahari sebagian.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan
Andi menuturkan, khusus untuk gerhana Matahari hibrida, hanya bisa disaksikan sejumlah wilayah di Indonesia Timur, terutama di Maluku dan Papua.
Berikut daerah yang dilalui gerhana Matahari hibrida:
Maluku
Papua Barat
Papua
Baca juga: Ramai soal Zodiak Kini Jadi 13 dengan Tambahan Ophiucus, Ini Penjelasan BRIN
Untuk sebagian besar wilayah Indonesia, Andi menambahkan akan mengalami gerhana Matahari sebagian.
Namun, gerhana Matahari sebagian itu tidak bisa dilihat di Provinsi Aceh, khususnya di daerah Sabang, Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Pidi.
"Lima kabupaten ini tidak mengalami gerhana Matahari sebagian," ujarnya.
Untuk gerhana Matahari sebagian, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi wilayah yang paling awal memulai fenomena ini.
Sementara Medan akan menjadi wilayah paling awal mengakhiri gerhana Matahari sebagian, sementara Jayapura akan menjadi daerah paling akhir emulai dan mengakhiri gerhana ini.
Baca juga: Manfaat Sinar Matahari bagi Kesehatan Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.