Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Komplikasi Nefropati Diabetik yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

Kompas.com - 12/04/2023, 11:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Nefropati adalah penyakit ginjal, salah satu komplikasi paling serius yang berisiko dialami banyak penderita diabetes.

Dilansir dari Healthline, nefropati diabetik atau penyakit ginjal diabetik berkembang pada 30 hingga 40 persen penderita diabetes.

Penyakit ini berisiko menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir, sehingga ginjal tidak lagi bekerja dengan cukup efektif untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu menerima transplantasi ginjal atau menjalani dialisis untuk mengatur fungsi ginjal mereka sehari-hari.

Nefropati diabetik memiliki sedikit gejala awal atau tanda peringatan. Kerusakan ginjal akibat nefropati bahkan dapat terjadi selama satu dekade sebelum gejala pertamanya muncul.

Baca juga: Dari Paprika hingga Kubis, Ini 7 Sayuran yang Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal


Gejala nefropati diabetik

Sering kali, gejala penyakit ginjal tidak terlihat dan dirasakan sampai organ ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang mengindikasikan Anda berisiko mengalami nefropati diabetik:

  • Retensi cairan
  • Pembengkakan pada kaki, baik pergelangan atau kaki secara keseluruhan
  • Nafsu makan menurun
  • Sering merasa lelah dan lemah
  • Sering sakit kepala
  • Merasa sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Insomnia
  • Sulit berkonsentrasi.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas, untuk mengetahui kepastian kondisi.

Terutama jika Anda menderita pradiabetes, diabetes tipe 2, atau faktor risiko diabetes lain yang telah diketahui.

Baca juga: Apakah Air Kelapa Aman Diminum Penderita Diabetes? Berikut Penjelasannya

Komplikasi nefropati diabetik

ilustrasi komplikasi nefropati diabetik.iStockPhoto/PonyWang ilustrasi komplikasi nefropati diabetik.

Dilansir dari Mayo Clinic, komplikasi nefropati diabetik dapat berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, antara lain sebagai berikut:

  1. Retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, tekanan darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru)
  2. Hiperkalemia, yakni peningkatan kadar kalium dalam darah Anda
  3. Penyakit jantung dan pembuluh darah (cardiovascular disease), yang dapat menyebabkan stroke
  4. Retinopati diabetik, yakni kerusakan pada pembuluh darah jaringan peka cahaya di bagian belakang mata
  5. Anemia atau berkurangnya jumlah sel darah merah untuk mengangkut oksigen
  6. Luka kaki, disfungsi ereksi, diare, dan masalah lain yang berkaitan dengan kerusakan saraf dan pembuluh darah
  7. Gangguan tulang dan mineral akibat ketidakmampuan ginjal menjaga keseimbangan yang tepat antara kalsium dan fosfor dalam darah
  8. Komplikasi kehamilan yang membawa risiko bagi ibu dan janin yang sedang berkembang
  9. Kerusakan ireversibel pada ginjal Anda (penyakit ginjal stadium akhir), yang pada akhirnya membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.

Baca juga: 5 Tahapan Penyakit Ginjal Kronis yang Memicu Gagal Ginjal

Penyebab penyakit ginjal diabetik

Nefropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, yang terjadi ketika diabetes merusak pembuluh darah dan sel lain di ginjal.

Organ ginjal mengandung jutaan kelompok pembuluh darah kecil (glomeruli) yang menyaring limbah dari darah Anda.

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan pada kelompok pembuluh darah di ginjal yang menyaring limbah dari darah.

Kerusakan parah pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan kondisi nefropati diabetik, penurunan fungsi ginjal, hingga gagal ginjal.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan menyebabkan tekanan darah tinggi, yang kemudian berisiko menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.

Baca juga: 6 Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Lembur Tingkatan Risiko Diabetes Pada Perempuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com