KOMPAS.com - Nefropati adalah penyakit ginjal, salah satu komplikasi paling serius yang berisiko dialami banyak penderita diabetes.
Dilansir dari Healthline, nefropati diabetik atau penyakit ginjal diabetik berkembang pada 30 hingga 40 persen penderita diabetes.
Penyakit ini berisiko menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir, sehingga ginjal tidak lagi bekerja dengan cukup efektif untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Orang dengan penyakit ginjal stadium akhir perlu menerima transplantasi ginjal atau menjalani dialisis untuk mengatur fungsi ginjal mereka sehari-hari.
Nefropati diabetik memiliki sedikit gejala awal atau tanda peringatan. Kerusakan ginjal akibat nefropati bahkan dapat terjadi selama satu dekade sebelum gejala pertamanya muncul.
Baca juga: Dari Paprika hingga Kubis, Ini 7 Sayuran yang Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal
Sering kali, gejala penyakit ginjal tidak terlihat dan dirasakan sampai organ ginjal tidak lagi berfungsi dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang mengindikasikan Anda berisiko mengalami nefropati diabetik:
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter ketika Anda mengalami beberapa gejala di atas, untuk mengetahui kepastian kondisi.
Terutama jika Anda menderita pradiabetes, diabetes tipe 2, atau faktor risiko diabetes lain yang telah diketahui.
Baca juga: Apakah Air Kelapa Aman Diminum Penderita Diabetes? Berikut Penjelasannya
Dilansir dari Mayo Clinic, komplikasi nefropati diabetik dapat berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, antara lain sebagai berikut:
Baca juga: 5 Tahapan Penyakit Ginjal Kronis yang Memicu Gagal Ginjal
Nefropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2, yang terjadi ketika diabetes merusak pembuluh darah dan sel lain di ginjal.
Organ ginjal mengandung jutaan kelompok pembuluh darah kecil (glomeruli) yang menyaring limbah dari darah Anda.
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, seiring waktu dapat menyebabkan kerusakan pada kelompok pembuluh darah di ginjal yang menyaring limbah dari darah.
Kerusakan parah pada pembuluh darah ini dapat menyebabkan kondisi nefropati diabetik, penurunan fungsi ginjal, hingga gagal ginjal.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan menyebabkan tekanan darah tinggi, yang kemudian berisiko menyebabkan kerusakan ginjal lebih lanjut.
Baca juga: 6 Cara Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Saat Berpuasa