Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Kompas.com - 27/05/2024, 11:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Matahari akan melintas tepat di atas Kabah di Mekkah, Arab Saudi, pada Senin (27/5/2024) pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita.

Dikutip dari laman Kemenag RI, fenomena Matahari tepat di atas Kabah disebut dengan Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat.

Ketika Matahari tepat berada di atas Kabah, arah kiblat akan menjadi searah dengan Matahari. Hal tersebut ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat.

Saat terjadi fenomena tersebut Kemenag memberikan imbauan kepada umat Islam di Indonesia untuk mengecek kembali atau meluruskan arah kiblat.

Baca juga: 8 Cara Menentukan Arah Kiblat Pakai Kompas dan Ponsel


Cara meluruskan arah kiblat saat Matahari di atas Kabah

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (24/5/2024), bagi yang ingin meluruskan arah kiblat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Pastikan benda yang menjadi patokan dapat berdiri tegak lurus
  • Agar benar-benar lurus, masyarakat dapat menggunakan lot atau bandul
  • Permukaan dasar harus datar dan rata
  • Jam pengukuran harus disesuaikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Radio Republik Indonesia (RRI) dan Telkom.

Untuk meluruskan arah kiblat, berikut caranya.

  • Pilihlah benda untuk dijadikan alat mengukur kiblat
  • Gunakanlah benda yang tegak lurus
  • Letakkan benda di permukaan yang datar dan rata
  • Lakukan pengukuran kiblat pada Senin (27/5/2024) pukul 16.18 WIB atau 17.18 Wita.

Baca juga: Masjid Qiblatain, Saksi Perpindahan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Kabah

Halaman:

Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com