Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos dan Dampak yang Terjadi Saat Gerhana Matahari

Kompas.com - 19/04/2023, 19:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ada mitos yang mengatakan bahwa radiasi dari gerhana Matahari juga berbahaya untuk makanan. Jika demikian, seharusnya radiasi yang sama dapat merusak makanan di dapur atau tanaman di ladang.

Jika seseorang secara tidak sengaja keracunan makanan selama gerhana, beberapa orang mungkin akan mengaitkannya dengan fenomena tersebut, meski banyak orang di lokasi yang sama yang tidak mengalaminya.

4. Tidak ada gerhana Matahari total di Kutub Utara dan Selatan

Faktanya, tidak ada yang unik mengenai Kutub Utara dan Kutub Selatan dari sudut pandang astronomi.

Gerhana Matahari total terakhir kali terlihat dari daerah Kutub Utara adalah pada 20 Maret 2015.

Saat itu, gerhana melewati Kutub Utara dan berakhir tepat pada Ekuinoks Musim Semi. Sementara itu, gerhana Matahari total tampak di Kutub Selatan pada 23 November 2003.

Baca juga: Beda Gerhana Matahari Total, Sebagian, Cincin, dan Hibrida

5. Gerhana Matahari menandakan bencana

Dikutip dari India Times, langit yang berubah menjadi gelap secara tiba-tiba seperti halnya saat terjadi gerhana Matahari sering kali dikaitkan dengan mitos adanya pertanda buruk. Namun, mitos tersebut tidaklah benar.

Keyakinan tentang gerhana menjadi pertanda buruk hanyalah takhayul yang berasal dari kepercayaan orang-orang dahulu ketika mereka masih memiliki sedikit pengetahuan tentang tata surya dan rahasianya.

Baca juga: Cara Sederhana Membuat Kacamata Matahari untuk Melihat Gerhana

Dampak gerhana Matahari bagi bumi

Andi mengatakan bahwa ada beberapa dampak yang dapat ditimbulkan dari adanya fenomena gerhana Matahari yang akan terjadi pada Kamis (20/4/2023).

Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi saat gerhana Matahari berlangsung:

1. Kenaikan permukaan air laut

Gerhana Matahari dapat menyebabkan kenaikan pada permukaan air laut.

Hal ini dapat berlangsung bersamaan dengan terjadinya pasang purnama (Spring tides).

"Spring tides adalah pasang yang terjadi saat konfigurasi Matahari-Bulan-Bumi dalam satu garis lurus atau bisa disebut juga syzygy," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Terjadi Setiap Tahun, Apakah Banjir Rob Bisa Diantisipasi?

2. Penurunan suhu

Dampak yang mungkin akan terjadi selanjutnya adalah penurunan suhu selama gerhana Matahari berlangsung untuk sementara waktu.

Sejumlah wilayah mungkin akan merasakan dampak dari penurunan suhu tersebut sebesar 4 hingga 5 derajat Celsius.

Andi mengungkapkan bahwa penurunan suhu bisa terjadi ketika gerhana Matahari total maupun gerhana Matahari cincin.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com