Menurut pemantauan MAGMA Indonesia (29/3/2023), Gunung Anak Krakatau tercatat mengalami letusan sebanyak 42 kali sepanjang 2023.
Kendati demikian, Gunung Anak Krakatau memiliki catatan letusan yang panjang, di antaranya:
Gunung Anak Krakatau memiliki catatan letusan yang panjang sejak kemunculannya, 11 Juni 1930 hingga 2000.
Tercatat, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi lebih dari 100 kali, baik bersifat eksplosif maupun efusif.
Dari total letusan tersebut, pada umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya.
Waktu istirahat berkisar antara 1 - 8 tahun dan umumnya terjadi 4 tahun sekali berupa letusan abu dan leleran lava.
Aktivitas terakhir Gunung Anak Krakatau yaitu letusan abu dan leleran lava berlangsung mulai 8 November 1992 hingga Juni 2000.
Jumlah letusan per hari tercatat oleh sesimograf yang ditempatkan di Pos PGA Pasauran, sedangkan jumlah material vulkanik yang dikeluarkan selama letusan tersebut kurang lebih 13 juta mkubik, terdiri dari lava dan material lepas berkomposisi andesit basaltis.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Krakatau Meletus, Menggelapkan Langit dan Menurunkan Suhu Dunia
Selanjutnya, pada 5 Juli 2001, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi. Erupsi kali ini termasuk tipe strombolian.
Empat tahun kemudian, pada 24-26 September 2005, terjadi peningkatan jumlah kegempaan.
Pada 20-22 Oktober 2007, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau kembali meningkat.
Tercatat, pada tahun itu terjadi letusan abu setinggi 200 meter, tepatnya pada 23 Oktober 2007.
Baca juga: Gempa Hari Ini di Banten, Apakah Terkait Aktivitas Gunung Anak Krakatau?
Pada 1-20 April 2008, Gunung Anak Krakatau kembali mengalami peningkatan aktivitas.
Hasil pengamatan langsung pada 15-18 April menunjukkan terjadinya letusan abu yang disertai lontaran material pijar yang berlangsung tiap selang 5-15 menit dengan ketinggian berkisar 100-500 meter.
Mulai 10 Oktober 2010, erupsi Gunung Anak Krakatau berupa letusan abu yang disertai lontaran material pijar dengan ketinggian asap berkisar 100-1700 meter.
Erupsi itu berlangsung setiap hari sampai saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.